Latest Post

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
JAKARTA - Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu yang terdiri dari Pemilihan Presiden dan Pemilihan calon anggota legislatif.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengajak kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban saat pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada Rabu (17/4/2019).

"Tidak ada yang melakukan tekanan kanan-kiri, tidak ada yang melakukan intimidasi. Kita semuanya harus menghormati situasi ini sebaik-baiknya," kata Moeldoko, saat jumpa pers di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antara.

Moeldoko menjelaskan, polisi dan TNI, telah mempersiapkan diri untuk menjaga stabilitas keamanan sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menggunakan hak pilihnya ke tempat pemungutan suara.

Selain itu, Moeldoko meminta masyarakat juga perlu bersabar dan bersikap matang dalam proses penghitungan suara.

Warga perlu berhati-hati atas kabar dan informasi mengenai hitung cepat yang tersebar melalui media sosial agar tidak terkena isu kabar bohong.

"Untuk itu kita mengimbau kepada semuanya, kalau persoalan hoaks memang tidak mudah ditanggulangi, tapi kami mengimbau masyarakat Indonesia ikut menjaga suasana ini sebaik-baiknya," pungkas Moeldoko.




(ant)

Istimewa


JATIM -- Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki, S.E., M.Si. menghadiri acara penutupan Pendidikan Siswa Secata Dikmata TNI AD Gel II Program Anggaran Tahun 2019, bertempat di Lapangan Secata Rindam V/Brw, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (13/4/19).

Upacara penutupan tersebut dipimpin langsung oleh Pangdam V/Brw Mayor Jenderal TNI Wisnoe P.B. yang bertindak sebagai Irup pada upacara yang tampak berjalan tertib dan disuguhi dengan beberapa demonstrasi dari para Siswa Secata yang baru saja dilantik.

Dalam kesempatan itu, Kolonel Inf Masduki  turut menyempatkan diri untuk memberikan ucapan selamat kepada para Siswa Secata yang telah mampu menyelesaikan pendidikannya selama kurang lebih 5 bulan itu.

Ia menyampaikan harapan, agar para prajurit yang baru saja dilantik itu jangan pernah merasa puas dengan tetap menjaga fisik. Karena menurutnya, sebagai seorang prajurit dituntut untuk selalu memiliki fisik yang prima.

Lebih lanjut ia menitipkan pesan, sebagai prajurit TNI nantinya mereka akan mampu memberikan pengabdian yang terbaik terhadap rakyat, bangsa dan Negara.

"Karena kalian sebagai prajurit TNI, sejatinya merupakan Benteng Pancasila dan pengawal NKRI dalam menjaga kedaulatan Negara yang kita cintai ini", tandasnya sambil menepuk pundak salah satu prajurit itu," kata Kolonel Inf Masduki, seperti dilansir dari laman Website TNI.

Seperti diketahui, sebanyak 360 Siswa Secata yang baru dilantik itu, kemudian mereka akan melanjutkan menempuh pendidikan sesuai dengan kecabangannya masing-masing.





(sumber: Website TNI/Puspen TNI)


Jakarta, SancaNews.Com -- Kantor DPP RAMPAS (Relawan Aksi Mendukung Prabowo-Sandi) yang berada di jalan Berdikari No 29 Koja Jakarta Utara terlihat selalu ramai oleh Team Pemantau, para pengurus RAMPAS baik DPP maupun DPW dan DPD RAMPAS Wilayah DKI.

 

Delfi Tasar Wakil Ketua I bidang Organisasi menyampaikan, "Kawan-kawan relawan RAMPAS mulai hari Jum'at 12/4/19 sampai hari ini Selasa 16/4/19, sudah enam hari kami lembur di kantor, menginput data dan informasi dari relawan RAMPAS di seluruh Indonesia. Kami mengkomunikasikan ke seluruh jajaran untuk memantau seluruh TPS-TPS sampai ke tingkat Kecamatan untuk mengawal pesta Demokrasi ini berjalan dengan baik, aman dan tanpa kecurangan," katanya.


Delfi juga mengatakan, kami selalu menghimbau kawan-kawan RAMPAS mulai dari Pusat sampai ke pedesaan agar melaksanakan tugas harus selalu menjaga ketertiban, keamanan dan jangan mau terprovokasi oleh hal-hal yang dapat merusak perjalanan Demokrasi dan memecah belah anak bangsa.


"Pilpres lima tahun sekali ini harus kita laksanakan dengan baik. Kita anak bangsa yang harus menjaganya, karena NKRI harga mati, Indonesia berdaulat tujuan kita," ujar Delfi Tasar.

 

Sementara itu, T.Helmi Ketua Umum RAMPAS menghimbau bahwa "Kawan kawan di seluruh Indonesia, mari sama-sama kita jaga kesatuan dan persatuan bangsa untuk mencapai Indonesia berdaulat, adil dan makmur. Untuk itu kita bekerja keras menghimbau masyarakat untuk memilih dan jangan golput.

 

Karena satu suara sangat berarti untuk menentukan masa depan Bangsa ini. Dan saya T. Helmi menegaskan agar seluruh relawan dapat menjalankan tugas masing-masing dengan baik dan bertanggung jawab, jangan pernah mau dipecah belah oleh pihak manapun, karena NKRI harus kita jaga, Indonesia berdaulat, adil dan makmur tujuan kita," pungkas T.Helmi. (Team)


Istimewa
JAKARTA -- Dalam rangka pemilu damai, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar acara Doa Bersama Lintas Agama. Acara ini diikuti ribuan prajurit dan PNS TNI, baik TNI AD, TNI AL, TNI AU dan sejumlah elemen masyarakat dari umat Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/4/2019) malam, seperti dilansir Tribun.

Acara doa bersama dengan tema “Doa Bersama Dalam Mewujudkan Pemilu Damai” dihadiri Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna serta sejumlah pejabat tinggi Mabes TNI dan Angkatan.

Rangkaian Doa Bersama Lintas Agama dalam rangka Pemilu 2019, diawali dengan Tausiyah yang disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., dilanjutkan doa lintas agama secara bergantian yang dipimpin masing-masing tokoh agama.

Dalam acara tersebut doa agama Islam dipimpin oleh Habib Nabiel Fuad Al Musawa, Protestan oleh Pendeta Manuel E Raintung, Katolik oleh Romo Yoseph M.M. Bintoro, Hindu oleh Pinandita Wayan Rajin, Budha oleh Bhikku Pabhaharo Tera dan Konghuchu oleh XS Budi Santoso Tanuwibowo.

Hadi menyampaikan bahwa tujuan dari pelaksanaan acara ini adalah untuk bersatu dan berdoa bersama, memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan kepada TNI untuk menjaga keutuhan NKRI selama pelaksanaan Pemilu tahun 2019.




(tn)

JAKARTA -- Pada pemilu 2019 yang akan dilaksanakan 17 April besok, generasi milenial diserukan untuk tidak golput. Karena Golput tidak menjadi solusi untuk Indonesia yang lebih baik.

Hal ini disampaikan Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh dalam Pelatihan Kesadaran Partisipasi Politik dan Kepemimpinan Pemuda di Jakarta, Senin.

"Generasi milenial ini bisa dikatakan sebagai generasi rasional dan optimis. Jangan sampai generasi milenial golput. Golput tidak menjadi solusi untuk Indonesia yang lebih baik," kata Niam, seperti dilansir Antara.

Kegiatan dengan tema Generasi Milenial; Kepemimpinan Pemuda, Partisipasi Politik, dan Perebutan Suara itu digelar Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Yayasan Sewonegoro selama dua hari, 15-16 April.

Menurut Niam, pesta demokrasi lima tahun sekali harus disambut dengan kegembiraan dan memperkuat persaudaraan meski beda pilihan.

"Generasi milenial harus optimis dengan berpartisipasi aktif dan sadar politik untuk menyiapkan diri sebagai estafet kepemimpinan bangsa Indonesia ke depan. Insya Allah Indonesia akan tetap jaya bersama generasi milenial yang optimis," ujarnya.

Penggiat media sosial Sumantri juga menyerukan agar generasi milenial tidak golput dan menentukan pilihan di pemilu.

"Satu suara generasi milenial sangat penting. Jangan sampai golput dan salah pilih. Dengan memilih wakil yang tepat insya Allah akan berdampak besar ke depannya," ujarnya.

Mantri mengingatkan kepada generasi milenial tentang pentingnya literasi politik.

"Generasi milenial jangan berpikir politik itu kotor. Ingat semua kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan sampai ekonomi diambil lewat keputusan politik. Untuk itu, lihatlah politik dengan kacamata positif," ujarnya.




(ant)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.