Latest Post

Ilustrasi-suap.
JAKARTA -- 14 anggota DPRD Provinsi Jambi yang mengembalikan uang sebanyak Rp 4,375 miliar terkait kasus dugaan suap. Mereka yang mengembalikan berstatus sebagai tersangka dan saksi. Hal itu dikatakan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (8/3/2019).

"Empat belas orang anggota DPRD Provinsi Jambi, baik yang berstatus tersangka maupun saksi, telah mengembalikan uang dengan nilai total Rp 4,375 miliar," katanya.

Febri mengatakan uang itu dikembalikan secara bertahap. Besaran pengembalian para anggota DPRD itu mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 600 juta dalam tiap pengembalian.

"KPK menghargai sikap koperatif ini, dan kami ingatkan kepada anggota DPRD Provinsi Jambi lain agar mengembalikan jika pernah menerima uang terkait dengan kewenangannya selama bertugas di DPRD Jambi," ucap Febri.

Dalam kasus ini, ada 13 tersangka yang ditetapkan KPK. Ketiga belas orang itu terdiri atas 12 anggota DPRD Provinsi Jambi dan 1 orang swasta.

Keduabelas anggota DPRD Provinsi Jambi yang menjadi tersangka itu diduga mengumpulkan para anggota fraksi di DPRD Jambi terkait pengesahan APBD. KPK menduga mereka menerima jatah Rp 400-700 juta per fraksi atau Rp 100-200 juta per orang.

Menurut KPK, total dugaan suap untuk pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2017 senilai Rp 12,9 miliar dan untuk RAPBD 2018 senilai Rp 3,4 miliar. Duit suap itu sebagian diduga berasal dari pihak swasta Joe Fandy Yoesman alias Asiang, yang juga jadi tersangka. (dtk)

Foto: Istimewa


GARUT, JABAR - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengungkapkan kedekatannya dengan kiai dan ulama. Hal ini dikatakankan dalam kunjungannya ke pondok pesantren Darussalam, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (9/3/2019). Kedatangan Prabowo disambut massa pendukungnya.

"Saya kenapa dekat dengan kiai dan ulama, karena dulu saya tentara dan prajurit di pasukan yang dikirim terus ke daerah operasi," ujar Prabowo.

Prabowo mengaku, saat akan melaksanakan tugas operasi dulu, ia dan koleganya kerap meminta doa kepada Kiai dan ulama.

"Sebelum kita berangkat tugas pasti kita menghadap kiai dan ulama dulu karena kita akan pergi menghadapi maut. Dari situ lah kami prajurit selalu dekat dengan ulama dan kiai," kata mantan Danjen Kopassus ini.

Selain bercerita dekat dengan ulama, Prabowo juga bercerita tumbuh besar di Jawa Barat. Saat masih aktif menjadi anggota TNI dulu, ia kerap bertugas di tanah pasundan.

"Saya besar di Jawa Barat. Di Tasikmalaya dulu di Batalyon 321, saya di Batujajar (Bandung) di Kopassus. Kemudian saya sekolah dasar kecabangan di Bandung," katanya.

"Saya jadi komandan pasukan selalu di Jawa Barat. Cilodong, Cijantung. Prajurit saya banyak dari Jawa Barat, dari Garut," imbuhnya.

Prabowo sendiri mengunjungi Ponpes Darussalam sekitar pukul 12.30 WIB. 69 menit berada di Darussalam, ia kemudian pamit dan melanjutkan perjalanan menuju Tasikmalaya. (dtk)

Wapres Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa)
JAKARTA -- Ajakan kepada jemaah untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu boleh dilakukan di masjid, selama tidak ada upaya kampanye terhadap caleg dan pasangan capres-cawapres.

Hal ini dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai mengundang pengurus DMI dan Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) se-DKI di Jakarta, Sabtu malam.

"Kalau mengajak orang (supaya) tanggal 17 (April) semua harus pergi (ke TPS), itu biasa saja, itu (termasuk) ajaran politik. Tapi tidak mengkampanyekan seseorang atau kelompok atau calon-calon itu," kata orang nomor dua di Indonesia yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini.

Batasan kampanye ajaran politik yang boleh dilakukan di masjid adalah terkait ajakan kepada masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pemungutan suara dan menggunakan hak pilihnya.

Sementara kampanye untuk memilih caleg atau pasangan capres-cawapres tertentu, apalagi dengan menyampaikan ujaran kebencian dan berita bohong, JK dengan tegas mengatakan hal itu tidak boleh dilakukan di masjid.

"Masjid itu tempat ibadah, kita memakmurkan (masjid) dan masjid juga harus memakmurkan masyarakatnya," kata JK.

Terkait pemberian bantuan dari partai politik, caleg atau tim sukses pasangan capres-cawapres, JK mengatakan selama bantuan itu ikhlas tanpa imbalan kampanye, maka sumbangan itu boleh diterima pengurus masjid.

"Kalau bantuannya bersyarat, 'saya bantu asal mengkampanyekan', ini pasti tidak diterima. Tapi kita tidak bisa menolak kalau (ada) yang ingin bantu masukkan ke kotak amal, silakan saja, sedekah, infaq, silakan saja," ujarnya.

JK memanggil pengurus DMI dan Prima DKI Jakarta untuk menyosialisasikan imbauan terkait larangan kampanye politik praktis di masjid. Imbauan tersebut, kata JK, berlaku juga untuk pengurus masjid se-Indonesia. (ant)


Subang, SancaNews.Com - Capres Prabowo Subianto di GOR (Gelanggang Olahraga) Gotong Royong Subang Jawa Barat, disambut dengan antusias oleh ribuan orang pendukung mulai dari luar GOR hingga Gelanggang Olahraga tumpah ruah meski pendukung Capres Prabowo Subianto turun hujan, tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk menyambut kehadiran calon presiden mereka, Rabu 6/3/19.

Dalam kunjungan tersebut, Capres Prabowo Subianto dan para pendukungnya dengan tema "Prabowo menyapa warga Subang" juga dihadiri oleh ketua DPC partai pendukung yaitu PAN, PKS dan Demokrat serta Partai Berkarya yang dibuat oleh Tomi Suharto.

Maya Maemunah, ketua DPD RAMPAS (Relawan Aksi Mendukung Prabowo Sandi) Subang mengatakan, "Alhamdulillah Pak Prabowo telah datang ke kota kami dengan tajuk, Menyapa warga Subang,” terangnya.

“Seperti dalam pidatonya, Pak Prabowo sangat berkonsentrasi dan memahami akar masalah bangsa. Saya, sebagai warga negara Subang, bangga memiliki seorang pemimpin yang memahami bahwa, ketika calon Presiden kami mengerti politik geo, ekonomi dan strategi, memiliki jiwa korsa untuk bumi dan mengembalikan Konstitusi 1945 asli yang telah diamandemen,” tambahnya.

Kesatria seorang pemimpin terlihat terukur dari kebijakannya apakah pro-rakyat atau pro-asing, ”Saya masih percaya bahwa sabuk pamalayu ada dalam jiwa Pak Prabowo. Saya yakin kemenangan Pak Prabowo akan membawa manfaat bagi masyarakat, karena ada lebih dari 260 juta jiwa karena pemahaman konfigurasi blok global, menurut Maya, Pak Prabowo lebih fokus pada program kerakyatan dan menjadikan Indonesia berdiri mandiri, pada kakinya sendiri di semua sektor, dengan kemandirian ini masyarakat mampu menciptakan lebih banyak pekerjaan, secara otomatis akan mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi bangsa,” pungkas DPD Rampas Subang, biasanya disebut Maya. (red)




Jakarta, SNews- Masih segar dalam ingatan keluarga korban tentang peristiwa berdarah yang terjadi Kamis malam 21/02/2019 di depan PT. PJPT Senopati, Desa Kaliabang Tengah, Bekasi Utara oleh dua orang yang dicurigai dalam insiden itu mengakibatkan korban menderita beberapa luka di tubuhnya dan hingga hari ini Minggu 3/3/2019 masih dirawat secara intensif di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Bekasi.

Edi Tasman, orang tua kandung korban di RSUD Kota Bekasi mengatakan, bahwa korban Indah Yulistiani hingga hari ini telah dioperasi tetapi masih kritis dan dirawat di ruang ICU dan menurut Edi Tasman ia tidak berharap sama sekali kejadian ini akan menimpa putrinya berusia sangat muda, hanya 19 tahun, yang harus menderita karena tindakan brutal pelaku.

Edi Tasman dengan pekerjaan sehari-hari sebagai sopir merasa sedih melihat kondisi anaknya yang terbaring tak berdaya karena kesehatan BPJS (Askes) ditolak oleh pihak Rumah Sakit dengan alasan peristiwa seperti ini tidak dalam jaminan BPJS, "Coba mas bayangkan untuk menebus obat saja kami sudah mengeluarkan banyak biaya dan belum lagi biaya yang harus kami bayarkan untuk Rumah Sakit. Sementara itu pegawai BPJS Kesehatan waktu saya temui, memang hal ini tidak termasuk jaminan BPJS sesuai dengan Perpres no 82 tahun 2018," terangnya.

Pemberitahuan yang di terima oleh orangtua korban ini dari pihak RSUD terhitung dari pertama dirawat sampai hari Rabu 27/2/2019 sudah mencapai kurang lebih empat puluh lima jutaan itu baru sampai Rabu kemarin belum terhitung sampai hari ini sebut Edi Tasman kepada SNews.

Salah satu paman korban yang tidak mau ditulis namanya disebut mengatakan, "Kondisi korban hingga hari ini masih kritis tidak bisa apa-apa dan hari ini biayanya sudah jauh lebih banyak untuk pulih, kita tidak bisa lagi memprediksi berapa biaya yang dibutuhkan untuk perawatan," ucapnya.

Kronologis:
Menurut informasi yang kami peroleh, insiden ini dimulai pada Kamis malam 21/2/2019  korban dan teman-teman mereka berkumpul dengan 4 orang, kemudian Ezr datang untuk meminta uang kepada korban dan korban memberinya 10.000 uang dari temannya , Ezr bertanya tidak ada lagi, kepada teman korban dan diberikan oleh teman korban sebanyak 14 ribu lalu dia meninggalkan korban dan temannya.

Kemudian korban dan temannya meninggalkan lokasi, tetapi teman korban bernama B tidak menerima perlakuan Ezr dan membawa temannya kembali untuk bertemu Ezr dan dia juga mengundang korban, segera setelah dia bertemu dengan pelaku dan teman-teman dari total 7 orang ada keributan di TKP. Dalam keributan ada yang terluka KF kemudian teman korban melarikan diri sementara korban jatuh dan tertinggal, pada saat itu korban dibombardir dengan senjata tajam dan juga tongkat golf. (ed).

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.