Indah Yulistiani Korban Pembacokan Masih Kritis di RSUD Kota Bekasi
Jakarta, SNews- Masih segar dalam ingatan keluarga korban tentang peristiwa berdarah yang terjadi Kamis malam 21/02/2019 di depan PT. PJPT Senopati, Desa Kaliabang Tengah, Bekasi Utara oleh dua orang yang dicurigai dalam insiden itu mengakibatkan korban menderita beberapa luka di tubuhnya dan hingga hari ini Minggu 3/3/2019 masih dirawat secara intensif di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Bekasi.
Edi Tasman, orang tua kandung korban di RSUD Kota Bekasi mengatakan, bahwa korban Indah Yulistiani hingga hari ini telah dioperasi tetapi masih kritis dan dirawat di ruang ICU dan menurut Edi Tasman ia tidak berharap sama sekali kejadian ini akan menimpa putrinya berusia sangat muda, hanya 19 tahun, yang harus menderita karena tindakan brutal pelaku.
Edi Tasman dengan pekerjaan sehari-hari sebagai sopir merasa sedih melihat kondisi anaknya yang terbaring tak berdaya karena kesehatan BPJS (Askes) ditolak oleh pihak Rumah Sakit dengan alasan peristiwa seperti ini tidak dalam jaminan BPJS, "Coba mas bayangkan untuk menebus obat saja kami sudah mengeluarkan banyak biaya dan belum lagi biaya yang harus kami bayarkan untuk Rumah Sakit. Sementara itu pegawai BPJS Kesehatan waktu saya temui, memang hal ini tidak termasuk jaminan BPJS sesuai dengan Perpres no 82 tahun 2018," terangnya.
Pemberitahuan yang di terima oleh orangtua korban ini dari pihak RSUD terhitung dari pertama dirawat sampai hari Rabu 27/2/2019 sudah mencapai kurang lebih empat puluh lima jutaan itu baru sampai Rabu kemarin belum terhitung sampai hari ini sebut Edi Tasman kepada SNews.
Salah satu paman korban yang tidak mau ditulis namanya disebut mengatakan, "Kondisi korban hingga hari ini masih kritis tidak bisa apa-apa dan hari ini biayanya sudah jauh lebih banyak untuk pulih, kita tidak bisa lagi memprediksi berapa biaya yang dibutuhkan untuk perawatan," ucapnya.
Kronologis:
Menurut informasi yang kami peroleh, insiden ini dimulai pada Kamis malam 21/2/2019 korban dan teman-teman mereka berkumpul dengan 4 orang, kemudian Ezr datang untuk meminta uang kepada korban dan korban memberinya 10.000 uang dari temannya , Ezr bertanya tidak ada lagi, kepada teman korban dan diberikan oleh teman korban sebanyak 14 ribu lalu dia meninggalkan korban dan temannya.
Kemudian korban dan temannya meninggalkan lokasi, tetapi teman korban bernama B tidak menerima perlakuan Ezr dan membawa temannya kembali untuk bertemu Ezr dan dia juga mengundang korban, segera setelah dia bertemu dengan pelaku dan teman-teman dari total 7 orang ada keributan di TKP. Dalam keributan ada yang terluka KF kemudian teman korban melarikan diri sementara korban jatuh dan tertinggal, pada saat itu korban dibombardir dengan senjata tajam dan juga tongkat golf. (ed).
Edi Tasman, orang tua kandung korban di RSUD Kota Bekasi mengatakan, bahwa korban Indah Yulistiani hingga hari ini telah dioperasi tetapi masih kritis dan dirawat di ruang ICU dan menurut Edi Tasman ia tidak berharap sama sekali kejadian ini akan menimpa putrinya berusia sangat muda, hanya 19 tahun, yang harus menderita karena tindakan brutal pelaku.
Edi Tasman dengan pekerjaan sehari-hari sebagai sopir merasa sedih melihat kondisi anaknya yang terbaring tak berdaya karena kesehatan BPJS (Askes) ditolak oleh pihak Rumah Sakit dengan alasan peristiwa seperti ini tidak dalam jaminan BPJS, "Coba mas bayangkan untuk menebus obat saja kami sudah mengeluarkan banyak biaya dan belum lagi biaya yang harus kami bayarkan untuk Rumah Sakit. Sementara itu pegawai BPJS Kesehatan waktu saya temui, memang hal ini tidak termasuk jaminan BPJS sesuai dengan Perpres no 82 tahun 2018," terangnya.
Pemberitahuan yang di terima oleh orangtua korban ini dari pihak RSUD terhitung dari pertama dirawat sampai hari Rabu 27/2/2019 sudah mencapai kurang lebih empat puluh lima jutaan itu baru sampai Rabu kemarin belum terhitung sampai hari ini sebut Edi Tasman kepada SNews.
Salah satu paman korban yang tidak mau ditulis namanya disebut mengatakan, "Kondisi korban hingga hari ini masih kritis tidak bisa apa-apa dan hari ini biayanya sudah jauh lebih banyak untuk pulih, kita tidak bisa lagi memprediksi berapa biaya yang dibutuhkan untuk perawatan," ucapnya.
Kronologis:
Menurut informasi yang kami peroleh, insiden ini dimulai pada Kamis malam 21/2/2019 korban dan teman-teman mereka berkumpul dengan 4 orang, kemudian Ezr datang untuk meminta uang kepada korban dan korban memberinya 10.000 uang dari temannya , Ezr bertanya tidak ada lagi, kepada teman korban dan diberikan oleh teman korban sebanyak 14 ribu lalu dia meninggalkan korban dan temannya.
Kemudian korban dan temannya meninggalkan lokasi, tetapi teman korban bernama B tidak menerima perlakuan Ezr dan membawa temannya kembali untuk bertemu Ezr dan dia juga mengundang korban, segera setelah dia bertemu dengan pelaku dan teman-teman dari total 7 orang ada keributan di TKP. Dalam keributan ada yang terluka KF kemudian teman korban melarikan diri sementara korban jatuh dan tertinggal, pada saat itu korban dibombardir dengan senjata tajam dan juga tongkat golf. (ed).