Latest Post

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: Istimewa)
"Keluarga kami adalah keluarga yang majemuk dan memegang kuat Pancasila yang terdiri atas berbagai agama. Mustahil Prabowo Subianto mau mendirikan negara khilafah"

JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menegaskan kembali bahwa Prabowo Subianto merupakan sosok yang sangat memegang kuat nilai-nilai yang terkandung di Pancasila. Prabowo menghabiskan lebih dari separuh usianya sebagai prajurit.

Pernyataan Hashim ini sekaligus menjawab fitnah yang ditujukan kepada Prabowo di tengah hiruk-pikuk pemilihan presiden 2019. Ada anggapan kedekatan Prabowo dengan kelompok Islam yang mendukungnya maju sebagai capres pilihan umat sebagai pintu masuk berdirinya negara khilafah.

Menurut dia, tidak mungkin calon presiden nomor urut 02 itu meninggalkan Pancasila apalagi mendirikan negara khilafah.

"Keluarga kami adalah keluarga yang majemuk dan memegang kuat Pancasila yang terdiri atas berbagai agama. Mustahil Prabowo Subianto mau mendirikan negara khilafah," ujar Hashim Djojohadikusumo saat berpidato di acara Pengukuhan Pengurus Gerindra Daerah Kalimantan Barat, Pontianak, Rabu 20 Februari 2019.

Hashim menjelaskan, kedekatan Prabowo dengan segala komponen anak bangsa ini adalah bertujuan untuk merangkul semua suku, agama, golongan, dan ras dalam upaya memperkuat nilai NKRI dan Pancasila.

"Karena, kesenjangan sosial, ketidakadilan didalam masyarakat bisa digunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk menghasut terjadinya disintegrasi bangsa. Membenturkan yang kaya dan miskin," tutur adik kandung Prabowo tersebut.

Hashim juga kembali menegaskan Pancasila tidak hanya menyangkut kepercayaan seperti yang termaktub di Sila Pertama saja. Terdapat pula empat sila lainnya yang saling berkaitan dan sudah menjadi cita-cita luhur pendiri bangsa. (sn)

Ma'ruf Amin. (Foto: Istimewa)
MAKASSAR -- Calon wakil presiden RI nomor urut 1, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa generasi milenial harus menyiapkan diri sebagai estafet perjuangan pembangunan bangsa.

"Saudara-saudara harus menyiapkan diri sebagai estafet perjuangan," kata Ma'ruf saat menemui Komunitas Milenial Ma'ruf Amin for Indonesia (KAMI Indonesia) di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu malam. 

Lanjut Ma'ruf menyampaikan, dirinya senang kaum milenial pendukung Jokowi dan dirinya selama ini ikut memberikan bantuan pemikiran dan ikut bergabung dalam rangka pembangunan nasional.  Karena menurutnya, millenial tidak hanya sekadar menyumbangkan suara, tapi juga pemikiran-pemikiran.

"Milenial tidak hanya menyumbangkan suara tapi juga pemikiran-pemikirannya," jelas Ma'ruf.

Dia pun menekankan Presiden Jokowi sering mengatakan pemerintah ingin menyiapkan generasi muda yang memiliki kemampuan yang andal dan mempunyai fighting spirit. 

Ma'ruf mengatakan saat ini Indonesia tengah menuju generasi 4.0. Dia berkelakar bahwa dirinya dapat dikatakan sebagai generasi 7.0, karena sudah berusia kepala tujuh, sebagai generasi yang bertugas menyiapkan segala sesuatunya bagi generasi mendatang. 

Ma'ruf mengatakan generasi muda harus disiapkan agar memiliki daya saing dan semangat tinggi serta kompetensi. 

Dan dia pun meminta agar generasi milenial tidak terpengaruh untuk ikut menyebarkan hoaks. (ant)


Jakarta -- Jagat dunia maya dihebohkan dengan adanya sebuah video beredar yang merekam sejumlah ibu-ibu sedang asyik berjoget ria dengan menginjak-injak benda identik dengan sajadah untuk salat.

Video viral ‘senam diatas sajadah’ terebut mendapat kritikan dari berbagai kalangan.

Seperti diantaranya ialah Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menolak alasan calon anggota legislatif DPRD DKI Jakarta yang menginjak-injak sajadah karena alasan sajadah tersebut sudah tidak terpakai lagi alias bekas.

"Apakah ada yang namanya sajadah bekas? Sekali pakai kan juga bekas," ujarnya di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/2).

Fadli mempertanyakan bagaimana mendefinisikan soal sejadah bekas tersebut. Baginya, sajadah akan selalu menjadi sajadah yang digunakan untuk beribadah.

"Sajadah ya sajadah, tempat atau alat untuk melakukan ibadah, orang bisa sepuluh tahun dua puluh tahun gunakan sajadah," tegasnya.

Terkait Video viral ‘senam diatas sajadah’, pihak kepolisian bertindak cepat dengan melakukan pemeriksaan sejumlah orang terkait video yang diambil di wilayah Rukun Warga (RW) 05 Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Termasuk memeriksa calon anggota legislatif DPRD DKI Jakarta dari PDIP Doddy Akhmadsyah Matondang yang terlihat dalam video itu.

Hasil pemeriksaan menyebut bahwa sajadah yang dipakai adalah sajadah bekas dan dulunya dipakai musala di sekitar lokasi acara tersebut.

Doddy Akhmadsyah Matondang telah meminta maaf atas peristiwa ini. Melalui sebuah video, Doddy juga menyebut sajadah yang dipakai adalah bekas.

“Dengan kekhilafan saya, tanpa kesengajaan saya, tanpa kesadaransaya,  memakai sajadah yang kata panitia sudah tidak terpakai lagi. Tapi di samping itu saya akui itu salah,” tegasnya. (adv/rm)

Ketua Umum Relawan Aksi mendukung Prabowo-Sandi (RAMPAS), Tengku Helmi.



Jakarta, SNews -- Debat calon yang kedua yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2019 yang lalu telah menunjukan keunggulan Prabowo Subianto sebagai figur seorang pemimpin. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Relawan Aksi mendukung Prabowo-Sandi (RAMPAS), Tengku Helmi, di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

 

Lanjut Helmi mengatakan bahwa komitmen Prabowo untuk membangun infrastruktur untuk rakyat adalah bukti kepemimpinan sebagai sosok yang pro Rakyat.


Ketua Umum RAMPAS T. Helmi bersama relawan RAMPAS


Di sisi lain, Tengku Helmi juga menilai kebijakan ekonomi Prabowo yang menitikberatkan peran negara dalam mengelola perekonomian yang mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan bentuk nyata patriotisme seorang pemimpin.

 

Sementara itu, Wakil Ketua RAMPAS Bidang Strategi dan Kemenangan Pemilu menilai debat capres kedua menunjukkan posisi Prabowo sebagai negarawan.

 

"Komitmennya dalam menegakkan konstitusi, khususnya pasal 33 UUD 1945, menjadi bukti Prabowo sebagai negarawan," sebutnya. (R-01)



Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa)
Jakarta -- Dalam dua kali debat publik, Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dinilai menampilkan figur yang santun dan nasionalis.

Hal ini dikatakan Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dian Fatwa.

Hal itu, kata Dian, terlihat dari sikap Prabowo yang tidak pernah mau menyerang sisi pribadi dalam debat. "Prabowo tidak pernah mau menyerang pribadi dalam debat namun justru mengapresiasi kinerja pemerintah yang baik," kata Dian kepada wartawan di Jakarta, Senin, seperti dilansir Antara.

Ia menilai sikap Prabowo yang tidak mau menyerang pribadi itu menegaskan bahwa Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut orang yang fair. Menurut dia, sikap tersebut harus dihargai karena Prabowo berkomitmen tidak mau menyerang pribadi seseorang namun memilih mengkritisi kebijakan. "Ia sangat baik, bahkan terlalu baik dan tidak mau menyerang personal," katanya.

Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC), Zaenal A Budiyono, menilai secara umum penampilan kedua capres dalam debat kedua sudah lebih baik dibanding debat pertama yang kaku karena kungkungan kisi-kisi. Dari sisi penampilan menurut dia, dalam penyampaian pendapat dan tanggapan, ada perbedaan mendasar antara Jokowi dan Prabowo, perbedaan itu terletak pada narasi yang dibangun dan pilihan diksi keduanya.

"Meskipun banyak yang geregetan gara-gara Prabowo terlalu santun, namun pilihan strategi ini menurut saya sudah dipikirkan masak," ujar dia.

Ia menyoroti tentang sosok Prabowo yang sebelumnya dipersepsikan sebagai sosok yang kaku dan otoriter apalagi masa lalunya yang penuh tuduhan membuat stigma negatif melekat.  Menurut dia, di Pilpres 2014, Prabowo belum sepenuhnya bisa keluar dari "jeratan" stigma itu namun di Pilpres 2019 seolah melihat the new Prabowo yang lebih sabar, lebih humoris dan genuine. (ant)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.