Latest Post

Dari kiri Jalinus Spd I, Walinagari Batubasa dan paling kanan Wakil Bupati Kab. Tanah Datar Zuldafri Darma./Ist



Batusangkar, SNews- Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Nagari Batubasa Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar tahun 2019 yang dilaksanakan 7/2/2019 di Aula Kantor Wali Nagari Batubasa dihadiri Wakil bupati Tanah Datar.


Ikut hadir dalam acara tersebut Tim Musrenbang Kabupaten, Camat Pariangan Abdurrahman Hadi, unsur Forkompimda, UPT Pertanian, UPT Kesehatan, KUA Kecamatan Pariangan, Wali Nagari Batubasa, Ketua beserta anggota BPRN Batubasa, serta tokoh dan elemen masyarakat lainnya.


Zul Amri selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan dalam laporannya bahwa, Musrenbang ini adalah lanjutan dari rangkaian Musyawarah di setiap jorong ke-Nagarian Batubasa (Batubasa, Kotabaru, Sialahan ) yang dilanjutkan dengan Musyawarah Nagari (Musna) pada tanggal 31 Januari 2019.

Zul Amri ketua BPRN Batubasa (kiri) dan Wakil Bupati Kab Tanah Datar Zuldafri Darma (kanan) dihadapan pejabat pemerintahan kabupaten Tanah Datar tersebut Ketua BPRN Zul Amri memaparkan potensi yang dimiliki Nagari Batubasa./Ist



Di antaranya tentang pesatnya perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) seperti makanan ringan dan kuliner yang membutuhkan pendampingan pemerintah untuk peningkatan perekonomian Nagari.


Selain itu Batu Basa juga mempunyai sumber daya alam yang sangat bagus dan bisa dijadikan lokasi wisata alam yang sangat indah dengan pesona alamnya yang tidak kalah menarik dengan tempat wisata lainnya.


Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma dalam sambutannya merespon baik dengan mendukung program parawisata tersebut karena juga termasuk salah satu program unggulan Kabupaten Tanah Datar katanya, namun Zuldafri Darma juga menyarankan agar pemerintahan Nagari Batubasa dapat menggerakkan elemen-elemen masyarakat Batubasa, termasuk yang diperantauan dan pemerintahan Nagari untuk merangkul dan bersinergi dengan Nagari lain yang berhubungan dengan program tersebut seperti Pitalah, Bungo Tanjung dan lainnya.


Sementara itu, Jalinus, Spd I Walinagari Batubasa menyampaikan dalam pidatonya, tentang berbagai program pembangunan phisik seperti pembuatan jalan dari Ikuakoto sampai Lubuak Singguluang, juga non-phisik dan SDM di 2019.


Jalinus juga memaparkan beberapa program prioritas yang akan dimusyawarahkan di Musrenbang tingkat Kecamatan.  (Remon)


 

Medan(SUMUT). SNews – Yusril Ihza Mahendra dalam Sidang Kabinet Persatuan Nasional pernah mengecam Presiden Gus Dur saat hendak mengeluarkan Ketetapan Pembubaran DPR MPR RI, mencabut Ketetapan MPRS XXV tentang Larangan PKI, dan Larangan Penyebaran Marxisme dan Leninisme.

 

"Saya sebagai Menteri Kehakiman, menentang keras keinginan Presiden Gus Dur, karena menghidupkan kembali PKI. Bisa jadi masalah, heboh besar," cerita Yusril dalam Pidato Kongres Umat Islam Sumatera Utara, Jumat, (30/3/2018).

 

Yusril menjelaskan isi Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli 1959 dari segi Hukum tidak mungkin ada Dekrit tanpa didukung kekuatan Militer, karena Dekrit itu adalah Revolusi Hukum, benar atau tidaknya bukan dari awal tapi diujung. Jika tidak, bisa dituduh penghinat atau melakukan kudeta.

 

Saat mendengar kritikan Yusril. Gus Dur pun jadi marah sambil mengetok meja dan sidang pun diskors.

 

Erna Witoelar sebagai Menteri Pemukiman dan Pengembangan wilayah Indonesia menegur Yusril. Menurut Erna, seorang menteri tak pantas kritik Presiden.

 

"Saya Jawab, ya gimana ndak dikritik, Masa Membiarkan Presiden Gus Dur Mau Menghidupkan PKI Lagi, yang bener dong. Masa Saya Diem," kata Yusril.

 

Begitu Presiden Gus Dur ketok palu, Yusril bergegas keluar ruangan sidang, kemudian dikejar tiga Jenderal yakni Panglima TNI Laksamana Widodo AS, Mentri Koordinator Bidang Politik Sosial dan Keamanan, Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pertahanan Agum Gumelar.

 

"Pak Agum bilang Bos jangan kencang kencang jalannya, saya bilang ah Saya mau pulang aja, toh besok juga dipecat Gus Dur," ucap Yusril.

 

"Kami sependapat dengan bang Yusril, memang ndak bener tuch Presiden" timpah Widodo.

 

"Lho tapi kenapa tadi tidak ngomong," kata Yusril.

 

"Kami Ini Prajurit, Mana Mungkin Kami Ini Melawan Presiden Selaku Panglima Tertinggi," beber Widodo.

 

"Naaaaah Itu dia," jawab Yusril, dilansir Kumparan.com. (*)





Jakarta, SancaNews.Com -  Dewan Pembina atau Penasihat RAMPAS Mayjen TNI (Purn) Chairawan K. Nusyirwan memberikan arahan kepada jajaran RAMPAS di kelurahan Rawa Badak kecamatan Koja Jakarta Utara. Dalam kunjungan tersebut dihadiri oleh ketua umum RAMPAS T. Helmi, Muhammad Jibriel Avesina ketua divisi politik DPP RAMPAS, Ketua Divisi Keamanan Jon Herman dan staf lainnya.

Di acara itu, Chairawan mengajak dan mengimbau agar semua elemen masyarakat tidak terprovokasi dalam bentuk apa pun yang dapat merugikan pihak lain atau diri kita sendiri. "Kita adalah bangsa yang besar dan berbagai kelompok etnis (ras) dan agama yang kita miliki, jadi mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan nasional dalam kerangka Republik Indonesia," ungkapnya di Kantor RAMPAS, Sabtu (2/2).

Tidak hanya itu, Chairawan juga menambahkan agar pihaknya tidak akan terprovokasi oleh individu yang tidak bermoral, seperti yang sering kita baca atau dengar di medsos (media sosial) yang banyak beredar belakangan ini.

Selanjutnya, di tempat yang sama Ketua T.Helmi RAMPAS juga memberikan penjelasan dan mengatakan bahwa secara bersama perjuangan bersama untuk kemenangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo_Sandi dan sesuai dengan arahan Dewan Pengawas untuk keberhasilan Prabowo Sandi untuk menjadi RI_1 (satu) di 2019 demi Indonesia berdaulat, adil makmur. "Saya, sebagai ketua umum RAMPAS, meminta relawan RAMPAS di seluruh Indonesia untuk berjuang sekeras mungkin demi kemenangan Capres_Cawapres Prabowo_Sandi dengan cara yang damai, jujur dan tegas tetapi tidak menjelek-jelekkan kelompok lain," jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Jibriel Avesina, kepala divisi politik DPP RAMPAS, menyatakan bahwa Relawan RAMPAS memiliki program strategi untuk menang di tingkat akar rumput dan bahwa strategi tersebut dapat ditargetkan dengan memberdayakan semua DPD sampai ke DPC dan kantor cabang pembantu untuk memobilisasi semua tokoh masyarakat. "Kita berdayakan masyarakat dengan Karang Tarunanya, kader kesehatan, kelompok tani dan lainnya melalui simpul_simpulnya di masyrakat dengan target pada 50 suara pendukung, 5 suara RW dan seterusnya untuk RT di seluruh Indonesia, "harapnya.

Di sisi lain, Ketua Divisi Keamanan Jon Herman sangat mendesak semua Relawan RAMPAS untuk sama_sama menjaga keamanan di daerah masing-masing guna menghindari konflik agar tidak pernah membuat konflik di tempatnya. "Mari kita buat dan jadikan pemilihan presiden 2019 ini ramah dan bermatabat untuk mencapai Indonesia yang berdaulat dan adil," tutpnya.



# SN_(*)



Jakarta, SNews- Gugatan TSC (Toyota Soluna Community) ke MK terhadap pasal 106 UU LLAJ yang berbunyi : Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraan nya dengan wajar dan penuh konsentrasi.

Dalam putusannya 9 hakim MK dipersidangan terbuka bertempat di kantor MK jln medan merdeka barat menolak semua gugatan tersebut.
Rabu (30 Januari 2019)

Penjelasan dari pasal 106 ayat 1 yaitu : Yang dimaksud dengan "penuh konsentrasi" adalah : Setiap orang yang mengemudikan kendaraan penuh konsentrasi dan tidak terganggu konsentrasinya karena sakit, lelah, ngantuk, nelpon atau menonton televisi, vidio yang terpasang di kendaraan bermotor, meminum minuman mengandung alkohol, obat obatan sehingga mempengaruhi kemampuannya  dalam mengemudikan kendaraan.

MK menegaskan bila menggunakan HP dalam mengemudi bisa dipenjara sesuai dengan UU LLAJ sebagaimana terdapat di dalam pasal 283 UU no 22/2009. Mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagaiman dimaksud dalam 155 pasal 106 ayat satu ( 1 ) bisa dipidana dengan pidana paling lama 3 bulan kurungan atau denda sebesar besarnya Rp 750 000 tulis putusan MK dalam putusannya.

#Randi Candra


Jakarta, SancaNews.Com - Pidato ke bangsawan Prabowo-Sandi di Jakarta Convention Center dihadiri oleh para relawan Prabowo-Sandi terdiri dari berbagai elemen termasuk RAMPAS (Relawan Aksi Menangkan Prabowo-Sandy) Jumat 14/1/2019.

T.Helmy ketua umum RAMPAS menyatakan akan berjuang sekuat tenaga sampai batas akhir untuk memenangkan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi. Tidak itu saja, namun menurut T.Helmy atas berdirinya RAMPAS di 34 Provinsi yang tersebar seluruh Indonesia, RAMPAS  yakin dapat mendulang suara sebanyak_banyaknya untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

"Saya menghimbau seluruh kawan_kawan RAMPAS dan marilah kita jadikan bapak Prabowo-Sandi jadi Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia di 2019 dengan semangat dan upaya maksimal tanpa menjelekan yang lain dengan pengertian kita ciptakan Pil Pres yang jujur dan bermartabat agar kita mendapatkan kemenangan yang terhormat," sebut T.Helmy.

Tambahnya lagi, Dalam memenangkan Capres_Cawapres Prabowo-Sandi galang relawan sebanyak mungkin, mulai dari bawah sampai kalangan atas untuk mendulang suara dan akan ciptakan Demokrasi yang jujur serta beramartabat, tutupnya ( Alizar )

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.