Latest Post


SANCAnews.id – Novel Baswedan menyindir kinerja Firli Bahuri selama menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu terjadi lantaran Firli sempat mengatakan ia ingin Bumi Pertiwi bisa terbebas dari belenggu korupsi.

 

Firli juga mengatakan, jika bisa, tindak pidana itu segera menjadi sejarah di Indonesia. Ucapan itu ia sampaikan saat sambutan di Hari Ulang Tahun (HUT) KPK di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022) kemarin.

 

“Harapan saya sangat besar, bahwa suatu hari kita akan melihat korupsi adalah sesuatu di masa lalu, dan peradaban kita hidup di dunia yang bebas korupsi,” katanya, dikutip Rabu (28/12/2022).

 

Novel pun menuliskan cuitan di Twitternya soal perkataan Firli. Ia melemparkan pertanyaan soal kebohongan dan menuliskan nama Firli.

 

“Apa Firli ini suka bohongi publik ya?” ujarnya.

 

Ia bahkan memberikan contoh. Seperti beberapa gelagat Firli yang dianggap tak sesuai dengan omongannya.

 

“Sampaikan kasus Bansos akan diproses ancaman hukuman mati, ternyata hanya pasal suap,” papar Novel.

 

Tak cuma itu, ia juga menyinggung soal kata-kata Firli yang menyebut keinginannya buat nama penyidikan tanpa nama tersangka.

 

“Mau buat penyidikan tanpa nama tersangka karena tuntutan perubahan UU, ternyata pasal yang atur mengenai syarat tidak berubah,” lugasnya. (suara)


SANCAnews.id – Kecaman terus berdatangan terhadap cuitan Ruhut Sitompul yang menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Budayawan Betawi, Ridwan Saidi. Terlebih cuitan tersebut tak hanya menyinggung keluarga mendiang, tapi juga melukai perasaan warga Betawi.

 

Salah satu yang mengecam keras sikap Ruhut adalah anggota DPD RI, Dailami Firdaus.

 

“Sangat disayangkan apa yang disampaikan oleh Ruhut Sitompul melalui twitnya. Apalagi keluarga masih dalam suasana berduka, ya jangan menyinggung hal yang politis lagi untuk menyampaikan duka cita,” kata Dailami Firdaus dalam pesan singkatnya yang diterima Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (27/12).

 

Menurut Senator daerah Pemilihan DKI Jakarta itu, apa yang disampaikan oleh Ruhut dalam cuitannya bukan hanya melukai perasaan keluarga almarhum, tapi juga akan melukai hati masyarakat Betawi.

 

Pasalnya, Dailami menegaskan, mendiang Ridwan Saidi punya andil besar untuk masyarakat Betawi.

 

“Sebagai orang yang berpendidikan, ucapan pastinya akan selalu dijaga supaya tidak melukai hati siapapun itu,” ucap Dailami.

 

Cuitan Ruhut itu, lanjut Dailami, bisa menimbulkan gejolak di masyarakat Betawi. Terlebih, saat ini sudah masuk tahun politik.

 

Untuk itu, Dailami meminta semua elemen masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusivitas supaya tidak ada gesekan baru di masyarakat.

 

“Mari kita sama-sama menjaga stabilitas politik di Indonesia tanpa menyinggung perasaan hati seseorang. Apalagi menyangkutpautkan dengan seseorang yang sudah wafat,” demikian Dailami.

 

Dalam cuitan di akun Twitter @ruhutsitompul, Ruhut mengunggah sepenggal video yang memperlihatkan dokumentasi Ridwan Saidi ketika di atas panggung. Ruhut pun menulis salam perpisahan dan ucapan duka cita atas kepergian sang budayawan.

 

"Selamat jalan Sahabatku Bang RS (Ridwan Saidi)," tulis narasi pada unggahan dikutip pada Selasa (27/12).

 

Namun, narasi berikut dalam unggahan Ruhut justru terkesan bersyukur atas kepergian Ridwan Saidi. Usut punya usut, hal itu dikarenakan selama masa hidupnya, Ridwan Saidi merupakan pendukung bakal calon presiden, Anies Baswedan.

 

“Selamat jalan SahabatKu Bang RS, akhirnya Bakal Calon Presiden ga’benar pendukungnya satu persatu dipanggil yang Maha Kuasa Tuhan “Gusti Mboten Sare” MERDEKA,” kicau Ruhut sambil menggunggah video Ridwan Saidi yang mendukung Anies. (*)


SANCAnews.id – Wacana perombakan kabinet yang kembali diapungkan Presiden Joko Widodo dinilai lebih kental dengan alasan politis, bukan soal kinerja. Indikasinya, menteri dari Partai Nasdem disebut-sebut akan jadi pihak yang didepak dari Istana.

 

Isu ini diperkuat pandangan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, yang menilai Presiden Jokowi tengah menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Nasdem dengan cara merombak kabinetnya.

 

"Suka tidak suka, senang tidak senang, ketidaksukaan Jokowi itu kelihatannya berbuntut adanya reshuffle kabinet,” kata Ujang ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/12).

 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menambahkan, PDIP terlihat kurang senang dengan Nasdem yang mengusung Anies Baswedan, sehingga ingin menggeser partai besutan Surya Paloh itu dari koalisi pemerintah.

 

“Makanya muncul pernyataan-pernyataan dari parpol koalisi Jokowi, khususnya PDIP, yang ingin menggeser Nasdem dari kursi kabinet. Karena itu hak prerogatif presiden, ya presiden yang menentukan apakah menteri-menteri dari Nasdem akan digeser atau tidak,” tuturnya.

 

Lebih jauh, Ujang melihat Jokowi akan menggeser satu atau dua menteri dari Nasdem, kalau memang terjadi perombakan kabinet.

 

"Saya melihatnya akan ada yang digeser, apakah ketiga menteri dari Nasdem atau hanya satu yang digeser, tergantung Jokowi. Bisa juga tiga-tiganya digeser,” tutupnya. (*)


SANCAnews.id – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui sejumlah kiai dan ulama di Jawa Timur menjelang pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

 

Sowan Prabowo Subianto berjumpa dengan tokoh agama tersebut untuk meminta restu lantaran akan maju menjadi calon presiden (Capres) 2024.

 

Kunjungan Prabowo menemui para kiai dan ulama tersebut mendapat sorotan pengamat politik Rocky Gerung baru-baru ini.

 

Rocky menyebut bahwa apa yang dilakukan Prabowo itu untuk membuat dianggap tak mendukung Pemilu ditunda.

 

"Justru karena pak Prabowo meliput Pemilu nggak akan jadi maka dia lakukan safari supaya terlihat bahwa Prabowo tidak ingin ada penundaan pemilu," jelasnya dalam kanal YouTube-nya, Selasa (27/12/2022) malam.

 

Rocky mengungkapkan bahwa Prabowo tengah mengumpulkan kapasitas-kapasitas yang masih tercecer karena Jawa Timur yang kata dia sebagai lumbung politik Indonesia.

 

"Di Jawa Timur kita tahu politik itu, dia nasionalis atau agamis itu yang kemudian hendak dipastikan Prabowo. Kalau nasionalis, Gerindra pasti nasionalis," tuturnya.

 

Apalagi, kata dia, ada kemerosotan di Gerindra sejak Prabowo masuk kabinet. Soal kampanye menurut Dosen Universitas Sam Ratulangi ini tidak perlu dianggap curi start.

 

"Nggak usah ditegur pak Prabowo dianggap mencuri start karena ada yang dicuri di dalam politik itu. Yang bisa dicuri adalah surat suara. Kalau kampanye awal nggak bisa dicuri jadi biarkan aja pak Prabowo sosialisasi," ungkapnya.

 

Lebih lanjut Rocky mengatakan bahwa memang sebetulnya yang dilakukan adalah kampanye tapi tidak resmi. Dan itu bisa dilakukan oleh semua orang.

 

"Kalau kampanye jangan lupa bawa amplop yah," tegas Rocky. (suara)

 

SANCAnews.id – Kotak suara dan bilik suara yang akan digunakan pada pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 mendatang akan kembali dibuat dari bahan karton.

 

Anggota KPU RI yang mengepalai Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga dan Logistik, Yulianto Sudrajad menuturkan, pihaknya telah mengkaji dalam menetapkan bahan baku pembuatan kotak dan bilik suara untuk Pemilu Serentak 2024.

 

"Kami mempertimbangkan menempuh kebijakan kotak suara yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 berbahan karton," ujar Yulianto Sudrajad saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (28/12).

 

Ia memaparkan, bahan karton yang akan dijadikan bahan baku pembuatan dua logistik pemilu tersebut bukan karton biasa. Melainkan karton yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang cukup kuat.

 

"(Bahan kartonnya) dupleks, kedap air seperti (yang digunakan) di Pemilu 2019," urainya.

 

Namun, sosok yang kerap disapa Drajad ini memastikan ada perbedaan kualitas antara kotak dan bilik suara yang akan dibikin untuk pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 dengan yang digunakan pada Pemilu Serentak 2019.

 

"Namun dari spesifikasi barangnya besok akan kami perkuat, sehingga lebih kokoh dan tidak mudah rusak," jelas mantan Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah ini. (rmol)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.