Latest Post




Padang, SNews- Wali Kota Padang yang diwakili Kepala Bagian Pemerintahan Arfian, akhirnya meresmikan kantor lurah baru pada Kamis, (27/12/2018). Peresmian kantor lurah Balai Gadang tersebut ditandai dengan pemotongan pita, Dalam kesempatan itu turut hadir Anggota DPRD Padang, Jumadi, Kapolsek Koto Tangah, Kompol Joni Darmawan, Camat Koto Tangah, Syahrul, unsur Forkopimka Koto Tangah, Lurah Balai Gadang, Yufrizal Maas, Amri Akur selaku tokoh masyarakat dan bundo kanduang dan serta seluruh elemen di Kelurahan Balai Gadang. Dengan peresmian ini walikota berharap pelayanan kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan.

Kantor Kelurahan Balai Gadang yang merupakan kantor milik pemko di peruntukannya sebagai sarana pelayanan publik/masyarakat, kantor lurah yang berada di RT 05/RW 08 Sungai Bangek ini, berada di lokasi strategis yakni perbatasan atau gabungan antara 4 kelurahan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

"Kita berharap, setelah diresmikan lurah bersama jajaran dan aparatur di Kelurahan Balai Gadang langsung memindahkan secara bertahap lalu menyiapkan semua sarana prasarana kelurahan. Sehingga awal Januari 2019 nanti aktifitas dan operasional di kelurahan ini sudah bisa dilakukan secara optimal," ungkap Arfian mantan Camat Padang Barat ketika meresmikan Kantor Lurah Balai Gadang yang baru.

Diketahui, kantor lurah Balai Gadang yang lama berada di Baringin berjarak sekitar 1 kilo meter dari kantor yang sebelumnya selama puluhan tahun sifatnya mengontrak dari pihak ketiga dapat dikatakan masih jauh dari representatif. Oleh karena itu Pemko Padang serta didukung seluruh elemen masyarakat kelurahan dan juga beberapa anggota DPRD Dapil Koto Tangah saling bersinergi mengupayakan terwujudnya pembangunan kantor kelurahan yang dimulai sejak 2017 silam dan semua itu atas inisiatif lurah Yufrizal yang di tepatkan pada 1 Januari 2017 lalu.



 # Afrizal Pili




Pekanbaru (RIAU), SNews- Sepanjang tahun 2018, Polda Riau dan jajaran telah berhasil mengungkap 325 kilogram narkoba jenis sabu-sabu dari 2.261 tersangka. Jumlah yang fantastis ini, merupakan hasil dari 1.625 kasus yang berhasil diungkap.

“Jumlah penangkapan ini melebihi target yang semula hanya dua ratus kilogram sabu. Ternyata sebanyak tiga ratus dua puluh lima kg menjelang akhir tahun ini,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol. Haryono, Rabu (26/12/18) siang.

Ribuan tersangka yang diamankan tersebut, memiliki peran yang beragam. Mulai dari pengguna, kurir hingga bandar besarnya. Barang bukti yang diamankan dari para pelaku pun berbeda. Mulai dari beberapa gram hingga paling besar puluhan kilogram.

Tahun 2018, Polda Riau Amankan 325 Kilogram Sabu dan Ribuan Tersangka, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Hariono, saat ekspos pengungkapan kasus sabu-sabu 32 kilogram dan ekstasi 18.750 butir ekstasi di Mapolda Riau, Selasa (18/12/18).

“Kalau untuk penangkapan yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda, itu paling besar. Totalnya sekitar seratus lima puluh tiga koma delapan kg sabu, dengan jumlah seratus empat puluh lima tersangka,” jelas Kombes Pol. Haryono.

Kemudian, jumlah itu disusul oleh Polres Bengkalis. Di mana Polres Bengkalis dan jajaran berhasil mengamankan 66 kilogram sabu-sabu dengan jumlah tersangka 329 orang. Di urutan ketiga, ada Polresta Pekanbaru dengan jumlah tersangka 240 orang. Barang bukti yang disita sebanyak 63 kilogram sabu-sabu.

Selanjutnya, Polres Dumai sebanyak 6,6 kg sabu dengan tersangka 227 orang. Sementara itu Polres Siak menyita sabu 6,2 kg dan tersangkanya sebanyak 155 orang. Sedangkan Rokan Hilir dengan barang bukti 4,3 kg sabu, jumlah tersangka 235 orang.

Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Pol. Widodo Eko Prihastopo mengatakan, dengan banyaknya jumlah barang bukti yang disita, pertanda Riau merupakan sasaran empuk peredaran gelap narkoba.

Selama ini kata dia, Riau memang menjadi jalur perlintasan utama masuknya berbagai jenis barang haram dari negeri Malaysia melalui Selat Malaka. Mulai dari sabu-sabu hingga ekstasi. Meski mengamankan barang bukti dengan jumlah banyak, namun belum diketahui muara barang haram ini belum diketahui kemana.

Untuk itu, dia mengatakan sejak dipercaya memegang komando Polda Riau medio 2018 lalu, secara serius akan melakukan pengawasan. “Kemana barang-barang itu, saya awasi betul,” tegas Irjen Pol. Widodo Eko Prihastopo



# SN-002 | Humas Polri/ym/sw/hy

Presiden meninjau pembangunan Bendungan Ciawi, Rabu (26/12). (Foto: BPMI).

.

Bogor (JABAR),SNews- Selepas meninjau Bendungan Sukamahi, Presiden Joko Widodo turut melakukan peninjauan pembangunan Bendungan Ciawi yang kurang lebih berjarak 4,5 kilometerdari Bendungan Sukamahi.

Di lokasi ini, Kepala Negara memastikan bahwa persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan dapat diselesaikan segera.

Sebagaimana halnya Bendungan Sukamahi, pembangunan Bendungan Ciawi juga ditargetkan untuk selesai pada 2019 mendatang.

“Tadi disampaikan oleh Dirjen (Sumber Daya Air) bahwa Januari (2019) ini sebagian akan terselesaikan. Tinggal pembayaran sehingga progress untuk perkembangan konstruksi itu akan terus berjalan. Saya kira enggak ada keluhan atau informasi kepada saya mengenai kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan,” ujarnya, Rabu (26/12).

Kedua bendungan tersebut merupakan bagian dari pembangunan 49 bendungan baru di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keduanya secara khusus dibangun sebagai upaya pengendalian banjir di ibu kota.

Untuk diketahui, Bendungan Ciawi memiliki volume tampung sebesar 6,45 juta kubik air atau bisa menahan debit air 365 meter kubik per detik. Sementara Bendungan Sukamahi memiliki volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik atau menahan debit air 56 meter kubik per detik.

Nantinya dua bendungan ini akan memperlambat arus air menuju Jakarta. Air akan terlebih dahulu ditampung di kedua bendungan itu untuk kemudian dialirkan ke Bendung Katulampa. Aliran dari Katulampa inilah dilakukan pengaturan pengaliran air secara bertahap ke Jakarta.

“Bendungan Sukamahi dan Ciawi ini akan mengurangi masalah banjir di Jakarta,” kata Presiden.


# SN-002 | BPMI Setpres

Presiden saat meninjau pembangunan Bendungan Sukamahi yang terletak di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12). (Foto: BPMI)

Bogor (JABAR).SNews- Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (26/12), meninjau pembangunan Bendungan Sukamahi yang terletak di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pembangunan bendungan di wilayah hulu Sungai Cisukabirus ini merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir di Jakarta.

“Ini salah satu upaya mengantisipasi banjir di Jakarta yang dikerjakan di hulu,” kata Presiden di lokasi peninjauan.

Bendungan ini difungsikan untuk menahan debit air dan mengurangi potensi banjir saat musim hujan khususnya di Jakarta karena Bendungan Sukamahi dan satu bendungan lainnya (Ciawi) diperkirakan akan mampu mengurangi potensi banjir di hulu Ciliwung hingga 30 persen.

Berdasarkan informasi yang diterima, pembangunan konstruksi Bendungan Sukamahi telah mencapai 15 persen dari keseluruhan. Sementara untuk pembebasan lahan akan sepenuhnya diselesaikan pada bulan Januari 2019. Bendungan tersebut ditargetkan untuk diselesaikan pada 2019 mendatang.

“Saya kira perkembangannya ini baik,” ucap Presiden.

Selain melakukan pencegahan banjir di sisi hulu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melakukan upaya pencegahan dari sisi hilir dengan mengerjakan normalisasi Sungai Ciliwung dan lainnya. Normalisasi sungai mendesak dilakukan karena lebar sungai yang semakin menyempit.

“Di hilirnya (dilakukan dengan upaya) memperlebar Ciliwung, (membangun) sodetan Ciliwung ke BKT (banjir kanal timur), kemudian yang dilakukan Pak Gubernur sekarang membuat sumur-sumur besar resapan, dan drainase-drainase dibersihkan. Saya kira kalau itu berjalan semuanya insyaallah akan mengurangi banyak (potensi banjir),” tuturnya.

Saat melakukan peninjauan, Presiden Joko Widodo tampak didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.



# SN-002 | BPMI Setpres


Padang (SUMBAR), SNews- Dalam rangka menyambut pergantian tahun baru 2018 ke tahun 2019, Personil Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) Kota Padang, sebanyak 350 personil diturunkan dalam pengamanan pengantian tahun di tempat-tempat keramaian di Kota Padang. Rabu, (26/12).

"Untuk menjaga Keamanan Kenyamanan dan Ketertiban umum (trantibum) selama malam pergantian tahun di Kota Padang, kita turunkan seluruh personil", ucap Yadrison.

Selain pengamanan pergantian tahun, Satpol PP juga akan melakukan razia di tempat-tempat rawan maksiat seperti Hotel, Kos-kosan dan penginapan.

"Kita tugasnya bukan Pengamanan saja, jika ada ditemukan pelanggaran Perda selama malam pergantian tahun akan kita tindak tegas, dan kita akan lakukan razia di beberapa tempat rawan maksiat, karena kita dari Pemko Padang sudah komit untuk memberantas Maksiat, Miras, zina dan LGBT yang ada di Kota Padang", kata Yadrison.

Yadrison, berharap kepada semua pemilik hotel, kos-kosan dan penginapan agar tidak menerima tamu yang bukan suami istri di tempatnya.

"Semoga seluruh penginapan di Kota Padang tidak menerima tamu yang bukan suami istri untuk menginap, dan bagi masyarakat dihimbau untuk menjaga anak kemenakannya selama malam pergantian tahun", Himbau yadrison.


# SN-001 | Rel/humas

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.