Articles by "Peristiwa"

Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Penjual Es Teh Viral Dihina Gus Miftah, Ustaz Fakhrurrazi Siap Berangkatkan Umrah Penjual Es Teh Viral.(instagram/magelang_raya.... 

 

JAKARTA Pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah kini menjadi bahan ejekan di media sosial. Ia dikecam netizen karena menghina seorang penjual es teh saat mengisi acara kajian agama di Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (20/11) malam.

 

Tak sedikit netizen yang meminta Presiden Prabowo Subianto untuk memberhentikan Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden. Gus Miftah dinilai tak layak menyandang status Utusan Khusus Presiden.

 

Gus Miftah dilantik Prabowo di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024. Prabowo meminta Gus Miftah fokus pada isu kerukunan dan moderasi antarumat beragama di Indonesia.

 

Hampir dua bulan menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah rupanya belum juga merampungkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Padahal, setiap pejabat wajib melaporkan LHKPN.

 

"Yang bersangkutan belum lapor LHKPN," kata Tim Jubir KPK, Budi Prasetyo, Rabu (4/12).

 

KPK memberi waktu Gus Miftah selama tiga bulan sejak dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden untuk mengisi LHKPN. Selain Gus Miftah, ternyata ada 9 anak buah Prabowo yang belum melaporkan LHKPN. Namun, Budi tidak merinci pejabat tersebut.

 

Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

Viral di media sosial soal Gus Miftah mengucapkan kata gob**k kepada seorang penjual es teh saat mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah. Penjual es teh tersebut sedang berusaha mencari nafkah di tengah acara pengajian yang menghadirkan Gus Miftah sebagai pembicara.

 

Mendengar Gus Miftah mengucapkan kata gob**k, jemaah pun langsung tertawa. Sementara penjual es teh itu hanya bisa terdiam dan terlihat raut wajahnya sedih.

 

Rekaman video insiden ini kemudian menjadi viral di media sosial dan menuai banyak kritik. Ucapan Gus Miftah dinilai sebagian besar masyarakat telah melecehkan seorang penjual es teh.

 

Bahkan, di media sosial X dan Instagram, masyarakat mengecam ucapan Miftah karena dinilai tidak mencerminkan seorang penceramah atau dai yang semestinya memberikan kesejukan.

 

Setelah dihujat netizen, Gus Miftah akhirnya minta maaf. Dia mengaku hanya bercanda dan tidak berniat menghina penjual es teh.

 

“Saya minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan. Untuk itu saya minta maaf,” kata dia. (merdeka)


Penjual Es Teh dan Gus Miftah 

 

JAKARTA – Utusan khusus Presiden Prabowo, Miftah Maulana Habiburrahman, kembali menjadi sorotan setelah video dirinya saat mengikuti pengajian viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia dituding telah mempermalukan seorang pedagang kecil yang berada di tengah-tengah jemaah.

 

Momen kontroversial ini diunggah oleh akun Instagram @wkwkmedsos.

 

Dalam video tersebut, terlihat seorang penjual es teh dan air mineral berdiri di tengah-tengah jemaah. Gus Miftah kemudian mengarahkan pertanyaan kepada penjual tersebut.

 

"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual goblok," ujar Gus Miftah, yang langsung mengundang sorakan dari jemaah.

 

"Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," tukasnya.

 

Demikian video yang beredar luas di berbagai platform media sosial itu. Kalimat Gus Miftah yang bernada candaan tersebut menuai kritik tajam dari warganet.

 

Banyak yang menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas dan mempermalukan pedagang kecil di depan umum.

 

Salah satu yang memposting video itu adalah akun @Lone_Lynx__ di media sosial X.

 

"TATAPAN MATA PENJUALNYA MENAHAN KECEWA, EMOSI DAN MALU Penjual es teh ini kena prank Gus Miftah gak jadi borong es nya…. Malah maki si penjual es "ya sana dijual GOBL*K ," tulis akun tersebut seperti dikutip Fajar.co.id, Selasa (3/12/2024).

 

Warganet pun ramai mengomentari postingan yang telah dilihat lebih dari 2,5 juta pengguna aplikasi milik Elon Musk itu.

 

"Koq kayak begini bisa dijadikan staff (utusan khusus,red) presiden…sudah mempermalukan istri depan umum sekarang mempermalukan penjual asongan dan segenap jamaah disekelilingnya ikut tertawa…memalukan anda ini," balas warganet di kolom komentar.

 

"Salah satu contoh gestur orang self centered dan mungkin megalomaniak, saat ngeguyon dia ketawa ke arah orang lain untuk minta validasi bahwa guyonannya lucu," ujar lainnya.

 

"Dear Bapak penjual es, semoga abis ini rezeki bapak makin deresss berkah melimpah. Sehat dan bahagia sekeluarga, diangkat derajatnya lebih baik sm Allah. Sakit hati banget liatnya," komentar warganet lainnya. (*)


Gus Miftah 


JAKARTA – Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar menyampaikan kritik pedas kepada Gus Miftah terkait metode dakwahnya yang dinilai kurang tepat. Lewat media sosialnya, Gus Umar mengecam gaya dakwah Gus Miftah yang dinilai menghina dan merendahkan orang lain.

 

"Rasulullah gak pernah mengajarkan kita untuk menghina, membully apalagi ngatain orang goblok dalam berdakwah," ujar Gus Umar dalam keterangannya di aplikasi X @UmarSyadatHsb__ (2/12/2024).

 

Gus Umar menegaskan bahwa seorang dai atau pendakwah seharusnya menyampaikan ajaran agama dengan tutur kata yang santun dan penuh hikmah.

 

"Becandamu gak lucu Miftah," cetusnya.

 

Ia menilai becandaan yang dilontarkan Gus Miftah justru melukai perasaan banyak pihak.

 

"Keterlaluan mulutmu menghina orang gak mampu," tandasnya.

 

Sebelumnya diketahui, Pendakwah Gus Miftah kembali menjadi sorotan usai videonya dalam sebuah pengajian viral di media sosial.

 

Dalam video tersebut, ia dianggap mempermalukan seorang pedagang kecil yang berada di tengah-tengah jamaah. Momen kontroversial ini diunggah oleh akun Instagram @wkwkmedsos.

 

Dalam video tersebut, terlihat seorang penjual es teh dan air mineral berdiri di antara jamaah pengajian. Gus Miftah kemudian mengarahkan pertanyaan kepada pedagang tersebut.

 

"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual (goblok,red)," ujar Gus Miftah, yang langsung mengundang sorakan dari jamaah.

 

Pendakwah yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden ini melanjutkan komentarnya dengan meminta pedagang itu kembali berjualan dan menerima nasib jika dagangannya tidak laku.

 

"Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," tukasnya.

 

Gus Miftah kemudian bercerita tentang doa yang berbeda antara penjual es teh dan bakso terkait cuaca. Ia menjelaskan bahwa meskipun doa tidak terkabul sesuai harapan, ada hikmah di baliknya.

 

"Kira-kira kalau hari itu adem? berarti doa tukang es diijabah nggak? ya diijabah dalam bentuk lain es nggak laku tapi badan sehat, pulang-pulang istri hamil," tuturnya.

 

Namun, komentar bernada candaan tersebut menuai kritik tajam dari warganet. Banyak yang menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas dan mempermalukan pedagang kecil di depan umum. (fajar)

   

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Mapolres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 

 

BOGOR – Seorang anggota Polri berinisial NJP (41) tega menganiaya ibu kandungnya sendiri hingga tewas di Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkapkan, penyerangan itu terjadi saat NJP yang merupakan bintara tinggi pada salah satu kepolisian daerah di wilayah Polda Metro Jaya pulang ke rumah orang tuanya pada Minggu (1/12) malam.

 

"Dia pulang karena tinggal sama orang tuanya, sehingga ada sedikit cekcok, sehingga orang tuanya dianiaya," ujar dia dikutip dari Antara.

 

Rio menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, NJP menghantam sang ibu berinisial HS (61) menggunakan tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram. Saat ini kepolisian pun masih mendalami motif dari tindakan keji itu.

 

"Kami tangani tindak kriminalnya. Sementara etiknya ditangani Propam Polda Metro Jaya. Ini adalah tindakan yang keterlaluan. Kami cari pasal yang terberat. Karena ibu adalah yang melahirkan kita," ujar Rio.

 

Sementara, Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.30 WIB.

 

Saat itu, Polsek Cileungsi menerima laporan dari warga mengenai penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia.

 

Dia menerangkan, dari keterangan saksi, penganiayaan itu bermula saat saksi berbelanja di warung milik korban yang merupakan ibu pelaku sekitar pukul 21.30 WIB.

 

Ketika korban melayani saksi, tiba-tiba dari belakang pelaku mendorong ibunya hingga terjatuh ke lantai.

 

Kemudian, pelaku mengambil tabung gas elpiji 3 kilogram yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala sang ibu sebanyak tiga kali.

 

“Mengetahui hal tersebut kemudian saksi langsung melarikan diri karena takut, kemudian saksi memberitahukan kepada temannya dan menelpon temannya lagi, setelah itu ambulans dari kirab meluncur ke tempat kejadian dan membawa korban ke RS Kenari,” ungkap Wahyu.

 

Setelah sampai di RS Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan untuk pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki.

 

“Proses hukum masih didalami melalui penyelidikan oleh Polsek Cileungsi. Di mana saat ini pelaku di kenakan Pasal 351 ayat 3 KHUP atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun penjara,” kata Wahyu. (jpnn)


Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (©Dokumen PDIP)

 

JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bicara soal sulitnya memperbaiki nasib demokrasi Indonesia jika sistem ketatanegaraan dirusak pihak-pihak tak bertanggung jawab.

 

Hasto awalnya memperlihatkan video seorang influencer di akun Nas Daily di YouTube. Di sana, dijelaskan bahwa demokrasi ibarat pesawat terbang yang semua elemennya harus utuh agar pesawat dapat tiba dengan selamat di tempat tujuan.

 

Hasto kemudian mengaitkan fenomena demokrasi di ambang kehancuran dengan menilik Pilkada Serentak 2024 yang praktiknya dirusak oleh Partai Cokelat (Parcok) dengan merujuk pada seragam anggota Polri.

 

"PDI Perjuangan, di dalam Pilkada Serentak ini, ketika kami mempersoalkan tentang fenomena Partai Coklat, fenomena bagaimana Jokowi harus digerakan oleh ambisi-ambisi kekuasaan demi kepentingan keluarga dan pribadi." Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers di Gedung PDIP, Menteng, Jakarta, Minggu (1/12).

 

"Dan kemudian membuat suatu norma-norma baru sehingga Kepolisian Republik Indonesia yang seharusnya mengabdi kepada Merah Putih, loyal kepada Presiden Prabowo Subianto, di dalam praktik banyak disalahgunakan untuk kepentingan politik praktis," sambungnya.

 

Karena itu, Hasto mengajak Polri menjaga spirit Merah Putih dan memberikan keteladanan bagi rakyat.

 

"Karena itulah kami mengajak seluruh aparatur Kepolisian Republik Indonesia, mari kita jaga spirit Polri Merah Putih, kita jaga seluruh keteladanan yang diberikan, seluruh kepercayaan rakyat-rakyat, mandat rakyat di dalam menegakkan keadilan dan ketertiban hukum," jelas Hasto.

 

Hasto menambahkan polisi sudah punya role model yang sangat jujur dan dicintai rakyat.

 

"Ada tampilan bagaimana Jenderal Hoegeng yang menjadi panutan, beliau bukan politisi, beliau polisi. Polisi Merah Putih, bukan Parcok," kata Hasto.

 

Dia menambahkan, di beberapa wilayah fenomena Parcok itu digerakkan secara masif. Karena itu, Hasto mengimbau seluruh rakyat Indonesia agar menjaga kapal Republik Indonesia tidak hancur.

 

"Mari kita jaga kemerdekaan kita, kedaulatan kita, keberanian kita untuk berbicara, sehingga Republik Indonesia yang dipertaruhkan dengan susah payah oleh pendiri Republik dapat tegak kokoh berdiri," kata Hasto. (merdeka)


TPS 023 di Jalan Ahmad Khatib RT 05 RW 09 Desa Aie Dingin Kelrahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang 


PADANG – Oknum anggota KPPS di TPS 023 Jalan Ahmad Khatib RT 05 RW 09 Desa Aie Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Padang melarang meliput proses pemungutan suara, pada Rabu (27/11).


"Saat menanyakan saksi, sudah ada lengkap dari pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur dan calon wali kota beserta wakilnya, tiba-tiba dilarang dan karena yang meliput harus ber- Id Card PERS KPU," kata oknum angota KPPS Idam ke awak media dilokasi.

 

Tidak itu saja, salah satu dari seorang wanita, Asmi mengaku dari anggota panwaslu juga mengaminkan karena larangan meliput adalah perintah dari KPU untuk aturan yang dijalankan.

 

Dan ketika ditanya tentang peraturan larangan yang dibuat, mereka tampak seperti hendak menelepon bosnya sambil mengeluarkan ponselnya.

 

"Kami hanya menjalankan perintah dan sesuai dengan aturan penyelenggaraan pilkada," terangnya dengan gaya arogannya selaku oknum panwas. 

 

Sementara itu, Ucok, sapaan akrab kordinator wartawan bako humas KPU Sumbar mengatakan pihaknya langsung memperketat pengawasan dan pemantauan di TPS, khawatir ada tindak kecurangan yang dilakukan petugas.

 

"Kami tegaskan penyelenggara pemilu tidak melarang wartawan meliput meski tidak ber-IdCard PERS KPU, larangan masuk mengambil foto didalam TPS tidak diperbolehkan," ucapnya melalui telp seluler.

 

"Terkait IdCard PERS KPU, pelaksanaannya hanya di kantor KPU sendiri," tambahnya.

 


 

Dihubungi terpisah, terkait larangan tersebut, Ketua Panwaslu Kecamatan Koto Tangah Padang Sumbar belum bisa dihubungi.

 

Sementara itu, terkait pelarangan peliputan yang terjadi di TPS 023, Ketua KPU Sumbar belum bisa dihubungi perihal penayangan berita pelarangan peliputan bagi wartawan yang tidak memiliki Identitas  Pers KPU. (sanca).


Momen Haru Brigjen TNI Elphis Termenung di Samping Peti Jenazah AKP Ryanto Ulil (©merdeka.com) 

 

PADANG – Suasana duka dan haru menyelimuti keluarga Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar. AKP Ryanto tewas tertembak rekannya, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar di Mapolres Solok Selatan.

 

Duka mendalam dirasakan paman AKP Ryanto, Brigjen TNI Elphis. Jenderal Bintang 1 itu terlihat berdiri di samping peti jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kota Padang, Jumat (22/11) sore.

 

Ia terlihat menyambut jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Padang sebelum dipulangkan ke kampung halamannya di Makassar.

 

Elphis terlihat membuka peti jenazah Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar. Ia tampak termenung. Raut wajahnya tampak sedih melihat keponakannya berada di dalam peti jenazah.

 

Peristiwa penembakan yang dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar hingga tewas terjadi di halaman parkir Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB.

 

Sebelumnya, Brigjen TNI Elphis Rudy menyebut pelaku penembakan AKP Dadang Iskandar sebagai pengkhianat Polri. Tak hanya itu, Elphis menilai AKP Dadang Iskandar sebagai produk gagal Polri.

 

"Kami mohon, kita jangan kalah dengan pengkhianat-pengkhianat Polri, pengkhianat bangsa, pengkhianat rakyat. Jangan mau kalah dengan produk gagal," ujarnya saat proses upacara pemakaman dinas di TMB Siri'na Pesse.

 

Elphis menjelaskan penilaiannya terhadap AKP Dadang Iskandar sebagai produk gagal Polri karena mengeksekusi Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar. Ia juga yakin saat kejadian penembakan tersebut Ryanto dalam posisi tidak waspada karena berada di Mapolres Solok Selatan.

 

"Kenapa saya bilang produk gagal?, saya yakin sudah sangat biasa melakukannya dengan mudahnya mengeksekusi tanpa ampun. Seorang yang tidak waspada (mengeksekusi) sudah sangat terbiasa. Mungkin sudah melakukan seumur hidupnya," tuturnya.

 

Elphis pun menyampaikan harapan keluarga Ryanto agar Polri menegakkan keadilan. Ia berharap AKP Dadang Iskandar mendapatkan hukuman yang berat.

 

"Jadi mohon, kami keluarga besar, saya mewakili, saya mengharapkan Polri dan jajaran benarbenar menegakkan keadilan terutama untuk ananda Ryan. Kami mohon jangan kalah, seluruh rakyat mengharapkan," ucapnya. (mdk)


Kabag Ops Polres Solok Selatan Tembaki Rumah Dinas Kapolda Usai Tembak Mati Kasat Reskrim


PADANG – Fakta baru kasus penembakan anggota polisi di Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar ternyata juga berniat membunuh Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti.

 

Satu per satu fakta soal Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar yang menembak mati rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar akhirnya terungkap.

 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar, Kombes Andry Kurniawan mengungkapkan, Dadang juga berniat membunuh Kapolres Solok Selatan, Kombes Arief Mukti.

 

Hal itu berdasarkan hasil temuannya, yang menemukan 6 selongsong peluru di rumah kapolres.

 

"Berdasarkan olah TKP, lokasi penembakan memang betul (ada penembakan ke rumah Kapolres). Kita temukan proyektil dan selongsong di sana. Enam selongsong kita temukan di sekitar rumah dinas Kapolres," jelas Dirreskrimum Polda Sumbar (Sumatera Barat), Kombes Andry Kurniawan kepada wartawan di Mapolda Sumbar, Sabtu, 23 November 2024.

 

Meski demikian, Andri menjelaskan saat ini, penyidik masih mencari tahu target dari AKP Dadang Iskandar. Apakah ia memang ingin menyasar Kapolres Solok Selatan atau tidak.

 

"Kami masih dalami," katanya.

 

Saat kejadian, posisi Kapolres sedang berada di dalam rumah. Sehingga, ia memastikan bahwa Arief Mukti tidak terkena tembakan.

 

Andri menjelaskan teman pelaku yang ditangkap ini berprofesi sopir dan diduga terlibat dalam tambang ilegal galian C.

 

"Itu dari keterangan penyidik yang menangani. Yang ditangkap adalah sopir dari keterangan. Sopir ini minta tolong kepada tersangka untuk bisa membantu," imbuhnya.

 

Sebelum menembak mati AKP Ryanto Ulil Anshar, AKP Dadang Iskandar sempat menghubungi korban, tetapi tak direspons.

 

"Ketika yang bersangkutan (AKP Dadang) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respons, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan," imbuhnya.

 

Atas perbuatannya, kini Dadang dijerat pasal berlapis tentang pembunuhan berencana.

 

"Tim khusus yang kami bentuk sudah memeriksa sejumlah saksi, mengumpulkan barang bukti dan kita lakukan pemeriksaan secara marathon dan melanjutkan gelar perkara tadi malam. Hasil visum juga sudah kita dapatkan, sehingga kita tetapkan pelaku yang saat ini menjabat sebagai Kabag Ops Polres Solok Selatan sebagai tersangka dalam tindak pidana ini," kata dia.

 

Menurutnya, bukti yang ada telah cukup untuk menahan tersangka. Termasuk pasal yang diterapkan terhadap AKP Dadang Iskandar.

 

"Berdasarkan bukti yang cukup, kita lakukan penahanan terhadap yang bersangkutan. Penyidik telah menjerat dengan pasal berlapis. Mulai dari pembunuhan berencana 340 KUHP, subsider 338 dan 351 ayat 3," jelasnya. (disway)


AKP Dadang Polres Solok Selatan (©istimewa) 

 

PADANG – Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar) masih menyelidiki kasus penembakan terhadap seorang anggota polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.

 

Motif kejadian tersebut karena Kepala Bagian Operasional AKP Dadang Iskandar tidak senang rekannya ditangkap oleh Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar terkait kasus dugaan penambangan pasir dan batu (sirtu) ilegal.

 

“Motif yang bersangkutan melakukan adalah rasa tidak senang, di mana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan, sehingga yang bersangkutan mencoba meminta tolong. Kemudian tidak ada respon, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan,” tutur Direktur Reskrimum Polda Sumbar Kombes Andry Kurniawan, Minggu (24/11/2024).

 

“Jadi sementara keterangan dari tersangka kami dapatkan. Tentu kami penyidik akan mendalami,” sambungnya.

 

Menurutnya, penyidik masih mendalami terkait peran Kabag Ops AKP Dadang Iskandar di kasus dugaan tambang sirtu ilegal tersebut. Termasuk siapa pemilik dari proyek galian mineral itu.

 

“Sedang kita dalami,” jelas dia.

 

Adapun tersangka yang ditangkap oleh Kasat Reskrim Ulil Ryanto Anshari, disebutnya berprofesi sebagai sopir dari tambang sirtu. Sementara soal kedekatan dengan Kabag Ops AKP Dadang Iskandar juga masih dalam penelusuran penyidik.

 

“Yang bersangkutan minta tolong ke Pak Kabag Ops untuk bisa membantu,” Andry menandaskan.

 

Korban Usut Tambang Ilegal

Diketahui, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar. Pelaku menembak korban di halaman parkir Polres Solok Selatan Jumat (22/11) dini hari.

 

Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum) Polda Sumbar Kombes Pol Andry Kurniawan menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, motif tersangka melakukan perbuatan tersebut disebabkan karena merasa tidak senang karena temannya diproses hukum.

 

"Ketika yang bersangkutan (tersangka) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respons, dan kemudian melakukan penembakan," ujar Andry.

 

Diketahui, kejadian ini terjadi saat korban AKP Ryanto Ulil Anshar tengah menangani kasus tambang ilegal di Solok Selatan. Bahkan, pelaku sudah ditangkap oleh AKP Ryanto. (merdeka)


Kabagops Polres Solok Selatan AKP Danang Iskandar tidak diborgol saat menjalani pemeriksaan di Polda Sumbar/Ist 

 

PADANG – Penembakan terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar diduga dilakukan dari jarak dekat. AKP Ulil diketahui tewas akibat luka parah.

 

"Diduga kuat melakukan tembakan dari jarak dekat terhadap korban yang akhirnya korban meninggal dunia," kata Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono kepada wartawan Jumat, 22 November 2024.

 

Kendati demikian, penyidik masih mendalami perkara dengan melakukan pemeriksaan intensif terhadap AKP Dadang.

 

"Kami (masih) mengikuti dan terus melakukan pendalaman, walaupun yang tersangkutan sedang dalam pemeriksaan," kata Suharyono.

 

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus penembakan tersebut. Antara lain peluru kaliber 9 mm sebanyak dua butir yang berasal dari senjata api pendek jenis pistol HS dengan Nomor: 260139 (di sebelah ruangan Identifikasi Sat Reskrim Polres Solok Selatan).

 

Lalu selongsong peluru kaliber 9 mm sebanyak tujuh butir dari senjata api pendek jenis pistol HS dengan Nomor: 260139 (di rumah dinas Kapolres Solok Selatan).

 

Kejadian bermula saat penyidik Satreskrim Polres Solok Selatan mengamankan pelaku tambang galian C.

 

Saat pelaku dibawa menuju Polres, AKP Ulil mendapat telepon dari AKP Dadang yang menanyakan perihal penangkapan.

 

Sesampainya di Polres Solok Selatan, tersangka yang ditangkap langsung menjalani pemeriksaan. Namun, saat personel berada dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar.

 

Saat dilakukan pemeriksaan, anggota melihat AKP Ulil sudah terkena tembakan dan tidak bergerak.

 

Saat bersamaan, anggota melihat mobil dinas Isuzu Dmax dengan nomor plat 3-46 yang dikemudikan AKP Dadang meninggalkan Polres Solok Selatan.

 

AKP Ulil terkena dua tembakan di bagian kepala, pelipis sebelah kanan dan pipi kanan. (rmol)


Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu 

 

JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membela mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu yang dipanggil Polres Tangerang atas dugaan provokasi warga terhadap PSN PIK-2.

 

“Said @msaid_didu menyuarakan ‘rasa’ ketidakadilan dalam pembebasan tanah PIK 2 di Banten. Karena PIK 2 dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN) harga/pengganti tanah hanya sekitar Rp 50.000/M2.  Sementara petugas yang membebaskan/meratakan tanah bisa minum es yang sekali beli seharga 100.000,” kata Mahfud dalam akun X, Sabtu, (16/11/2024).

 

Ia mengatakan Said Didu telah dilaporkan ke polisi dan pada 19 November dipanggil ke polisi untuk diperiksa. Menurutnya, menindaklanjuti laporan tersebut merupakan tugas polisi agar semuanya jelas. Namun, keadilan dan kebebasan berpendapat serta mengkritik seperti yang dilakukan Didu merupakan hak konstitusional.

 

“Jadi Polisi harus profesional menangani pengaduan ini. Tidak semua laporan harus dijadikan kasus pidana,” ujarnya.

 

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga mengutip isi pidato Presiden Prabowo Subianto soal keadilan dan kebebasan beraspirasi.

 

“Salah satu isi pidato Presiden Prabowo, ‘Jagan halangi aspirasi masyarakat, intelijen tak boleh menginteli rakyatnya karena tugas intel adalah menginteli musuh negara,” tandasnya.

 

Sebelumnya, Said Didu mengaku kembali dipanggil menjalani pemeriksaan di Polresta Tangerang, Kota Tigaraksa pada 19 November 2024 mendatang.

 

Dia dilaporkan terkait dugaan provokasi warga atas pengembangan proyek strategis nasional PIK-2.

 

“Atas perjuangan untuk membela rakyat dan penyelematan Negara di Wilayah PSN PIK-2 dan Wilayah lain, saya kembali dipanggil Polisi untuk diperiksa di Polresta Tangerang, Kota Tigaraksa pada tanggal 19 November 2024,” kata Said Didu dalam akun X, Jumat, (15/11/2024).

 

Pemeriksaan tersebut kata dia atas dasar laporan beberapa pihak, termasuk laporan Ketua Apdesi Kabupaten Tangerang (Maskota) dengan tuduhan melanggar UU ITE yang dianggap menghasut.

 

“Demi membela hak-hak rakyat dari penggusuran paksa, penyelamatan asset negara, dan demi keamanan negara, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya akan hadapi proses ini dengan kepala tegak dan berpasrah diri pada Allah,” tutur pria kelahiran Pinrang Sulsel ini.

 

“Jika terjadi sesuatu, demi rakyat, demi bangsa, demi negara - mohon perkenan Bapak/Ibu/Saudara untuk melanjutkan perjuangan ini,” tandasnya. (fajar)


Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Dhedi Adi Putra 


LAMPUNG SELATAN – Polisi memeriksa 15 orang sebagai saksi terkait penemuan mayat laki-laki di drainase Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) KM 03 B, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (28/10) lalu.

 

"Hingga kini penyidik terus mengumpulkan alat bukti, kami telah memeriksa saksi sebanyak sembilan warga sipil dan enam anggota polisi telah diperiksa," kata Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Dhedi Adi Putra, Sabtu.

 

Dia mengatakan pihaknya juga telah menemukan fakta baru terkait kasus kematian Nanda Purbomo (35), warga Bandarlampung, dari pemeriksaan rekaman CCTV sebelum korban meninggal.

 

"Polisi juga melakukan pengecekan ulang tempat kejadian perkara dan mencari jaket milik korban," ujarnya.

 

Namun, dari hasil pemeriksaan terhadap 15 orang saksi, di antaranya enam orang anggota Polri tersebut, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku dari penemuan mayat di pinggir Tol Bakauheni itu.

 

Sebelumnya, petugas pemelihara sapu bersih tol yang sedang melakukan pembersihan kemudian menemukan sesosok mayat laki-laki di area drainase Tol Bakauheni pada Senin (28/10), pukul 08.15 WIB. 


Saat ditemukan mayat masih menggunakan celana jeans warna hitam dan kaos berwarna hitam. Selain itu, jenazah menggunakan ikat pinggang kulit warna coklat dan terdapat handphone pada saku celana sebelah kanan. (jpnn)


Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan saat menggelar ekspose kasus 


MAKASSAR – Dua orang polisi yang bertugas di jajaran Polda Sulawesi Selatan terjerat kasus judi online (Judol) dan kini harus menghadapi sidang kode etik. Hal itu diungkapkan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan Wibisono, dalam jumpa pers yang digelar di Mapolda Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (8/11/2024).

 

Yudhi menjelaskan, keterlibatan dua orang itu terungkap lewat pemeriksaan dadakan terhadap telepon seluler milik para personel.

 

"Kalau kita mau menertibkan masyarakat, kita harus menertibkan internal dulu. Di internal, kita suka periksa melalui Propam untuk dibuka handphonenya para anggota, sekali-kali dan secara mendadak," ujar Yudhi kepada awak media.

 

Dibeberkan Yudhi, hasil dari sidak tersebut menunjukkan bahwa kedua oknum itu terbukti aktif bermain judi online.

 

"Sudah ditemukan ada dua, jadi kita proses melalui kode etik," tukasnya.

 

Ditegaskan Yuhdi, pihaknya tidak main-main dalam melakukan tindak tegas terhadap Judol. Untuk itu, ia akan terus melakukan sidak untuk memberikan efek jera bagi anggotanya.

 

"Anggota internal sendiri pun judi online kita ditertibkan apabila ada melakukan perbuatan itu," Yudhi menuturkan.

 

Dituturkan Yudhi, sepanjang 2024 Polda Sulsel telah merekomendasikan sekitar 2000 situs judi online yang kerap dikunjungi masyarakat.

 

Termasuk, kata Yudhi, mengungkap beberapa kasus praktik judi online yang rata-rata pelakunya berstatus mahasiswa.

 

"Selama tahun 2024 sudah tujuh kasus (diungkap), diantaranya empat kasus endorse dengan empat tersangka, tiga kasus higgs domino dengan tujuh tersangka," sebutnya.

 

"Kita melakukan kegiatan patroli siber dan telah mengajukan sebanyak 2000 link (situs) yang diajukan ke Kominfo terkait dengan pemblokiran situs judi online," sambung dia.

 

Yudhi bilang, angka tersebut masuk dalam terbesar di Indonesia mengenai rekomendasi pemblokiran situs judi online yang dilakukan jajaran Polda.

 

"Makanya diharapkan kepada masyarakat untuk setop judi online, judi ini hanya membuat rugi dan merusak generasi bangsa. Ada rumus judi online, menang ketagihan, kalah penasaran," kuncinya. (fajar)


Detik-detik peristiwa pelemparan 


MEDAN – Insiden terjadi setelah debat kedua Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) saat mobil yang ditumpangi calon gubernur Bobby Nasution dilempar batu oleh sekelompok orang.

 

Meskipun dikawal mobil patroli polisi, mobil Bobby tetap menjadi sasaran pelemparan dalam perjalanan meninggalkan lokasi debat di Hotel Santika Dyandra, Medan, Rabu (6/11/2024) kemarin.

 

Berdasarkan video yang beredar, mobil hitam yang ditumpangi Bobby terlihat dikawal oleh mobil patwal polisi di depan dan diikuti mobil lain di belakang.

 

Ketika iring-iringan mobil ini hendak membelok dari Jalan Pengadilan ke Jalan Kapten Maulana Lubis, mendadak terlihat ada sekelompok orang melempar batu ke arah mobil tersebut.

 

Dalam rekaman video lain yang tersebar, terlihat massa berdiri di persimpangan Jalan Pengadilan dan Jalan Kapten Maulana Lubis, tepatnya di depan Lapangan Benteng.

 

Polisi yang berada di lokasi tampak berusaha mengendalikan situasi dan mencegah terjadinya bentrokan lebih lanjut antara kedua kelompok massa.

 

Dari video terdengar teriakan pria, "We tangkap, tangkap," saat peristiwa pelemparan terjadi. Meski begitu, mobil yang ditumpangi Bobby bersama rombongan tetap melanjutkan perjalanan tanpa berhenti.

 

Debat kedua Pilgub Sumut yang digelar pada Rabu (6/11) malam itu bertemakan “Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan". (fajar)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.