Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud/Net 

 

JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berupaya menyeimbangkan berbagai kepentingan melalui pendekatan yang lebih realistis dan strategis. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud di tengah maraknya isu-isu negatif, salah satunya narasi 'Indonesia Gelap' yang marak di media sosial.

 

Marsudi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan optimistis menghadapi masa depan Indonesia, alih-alih terprovokasi oleh narasi-narasi negatif.

 

"Jangan biarkan narasi gelap meredupkan semangat kita. Kita harus terus melihat ke depan dan berpikir tentang apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki keadaan," kata Marsudi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 April 2025.

 

Ia mengingatkan publik tidak terjebak dalam narasi pesimisme yang hanya memperburuk keadaan. Menurutnya, menjaga keseimbangan antara harapan dan realitas adalah kunci menghadapi keterbatasan yang ada.

 

Yang tak kalah penting untuk dijaga adalah solidaritas nasional. Hal ini sudah dibuktikan Indonesia saat menghadapi pandemi Covid-19.


Senada dengan Waketum MUI, pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana tidak menampik demokrasi Indonesia sedang dihadapkan tantangan yang cukup berat, baik dari dalam maupun luar negeri.

 

"Namun, Presiden Prabowo memiliki sumber daya politik dan kelembagaan yang solid. Keberhasilan beliau merangkul berbagai kekuatan politik adalah modal utama untuk menciptakan stabilitas pemerintahan," tambah Aditya. (rmol)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.