Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo/Net
JAKARTA — Wacana Presiden Prabowo Subianto
untuk merombak Kabinet atau reshuffle Kabinet Merah Putih usai momen
Idulfitri 1446/2025 tampaknya akan
terwujud.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M.
Jamiluddin Ritonga menilai ada sejumlah menteri di kabinet Presiden Prabowo
yang loyal kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Jamiluddin, hal tersebut sangat berbahaya karena
merendahkan pemerintahan Presiden Prabowo sebagai Panglima Tertinggi di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
“Menteri seperti itu tak layak dipertahankan,” kata
Jamiluddin kepada RMOL, Sabtu 12 April 2025.
Di sisi lain, Jamiluddin menilai bahwa menteri yang loyal ke
Jokowi justru berpotensi melakukan pembangkangan terhadap pemerintahan Presiden
Prabowo itu sendiri.
“Tak menutup kemungkinan melakukan pengkhianatan di internal
kabinet. Jadi, selayaknya di reshuffle. Dengan begitu tidak akan ada lagi
kemungkinan duri dalam daging,” kata Jamiluddin.
Jika Presiden Prabowo berani membersihkan menteri yang loyal
pada Jokowi, maka hal itu setidaknya akan membuat pemerintahan Presiden Prabowo
menjalankan visi misinya dengan baik.
“Kalau hal itu dapat dilakukan, Prabowo sudah melakukan
reshuffle sesuai kebutuhan. Kabinet Prabowo benar-benar disusun untuk
mewujudkan visi dan misinya, termasuk janji-janji politiknya,” pungkasnya. (*)