Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah--
Chusnul mengatakan, masyarakat jangan sampai teralihkan oleh
isu-isu lain yang dinilai sengaja digulirkan oleh pihak tertentu, termasuk
buzzer yang disebutnya berkaitan dengan Hasto. Ia menegaskan pentingnya fokus
untuk melawan apa yang disebutnya sebagai keluarga Mulyono demi masa depan bangsa.
"Yuk gaungkan terus, jangan ikut pengalihan isu buzzer
Hasto. Fokus lawan keluarga Mulyono, demi bangsa," ujar Chusnul di X
@ch_chotimah2 (28/4/2025).
Chusnul juga mendukung pernyataan keras dari purnawirawan TNI
dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso, yang sebelumnya
secara tegas menyatakan dukungannya terhadap upaya mencopot Gibran dari posisi
Wakil Presiden.
Sebelumnya, dukungan terhadap wacana pencopotan Wakil
Presiden Gibran Rakabuming Raka kian menguat, kali ini datang dari mantan Wakil
Presiden dan Panglima TNI, Try Sutrisno.
Ia disebut telah memberikan restu atas langkah tersebut dan bahkan menyampaikan alasannya secara pribadi. Restu Try dikabarkan selaras dengan aspirasi Forum Purnawirawan TNI yang sebelumnya menyuarakan tuntutan serupa.
Bahkan, Try Sutrisno diklaim telah menyusun catatan khusus
dan surat wasiat yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, berisi
penegasan sikapnya terkait persoalan tersebut.
Dalam dokumen yang telah beredar luas di media sosial,
terutama di platform X, Try turut tercantum sebagai salah satu penandatangan
tuntutan pemakzulan Wapres Gibran.
Nama-nama besar lain dari kalangan purnawirawan TNI juga ikut
serta, seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno
Sudarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn)
Hanafie Asnan.
Surat itu juga mencantumkan dukungan dari berbagai lapisan purnawirawan militer, 103 berpangkat jenderal, 73 berpangkat laksamana, 65 berpangkat marsekal, serta 91 berpangkat kolonel, yang semuanya menyatakan sepakat dengan isi tuntutan tersebut.
Informasi ini turut dikuatkan oleh analis politik dan
militer, Selamat Ginting, yang mengaku sempat menyinggung soal ini saat
bersilaturahmi dengan Try Sutrisno pada 9 April 2025 lalu, dalam suasana
Lebaran di kediamannya.
Dalam pertemuan itu, menurut Ginting, Try menyatakan bahwa
banyak pihak yang berpandangan sama dengannya soal keberadaan Gibran di pucuk
kekuasaan. (fajar)