Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo ketika hadir di
Kantor Jasa Marga KM. 70, Karawang, Jumat (28/3/2025)
JAKARTA — Seorang yang diduga ajudan Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan tindak kekerasan dan pengancaman
terhadap wartawan saat meliput acara di Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4).
Menanggapi pemberitaan yang mulai merebak, Jenderal Listyo
Sigit Prabowo mengaku mengetahui adanya dugaan kekerasan terhadap wartawan saat
berkunjung ke Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4), dari pemberitaan.
"Saya cek dahulu, karena baru mendengar dari link
berita. Namun, kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian
tersebut," kata Sigit di Jakarta, Minggu (6/4).
Jenderal Sigit pun mengatakan bahwa oknum terduga pelaku
tersebut bukan ajudannya, tetapi perangkat pengamanan di lokasi.
Namun, Sigit menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk
segera menelusuri dan menindaklanjuti insiden tersebut sesuai aturan yang
berlaku.
"Selama ini hubungan kami dengan teman-teman pers sangat
dekat. Saya pribadi minta maaf atas insiden yang terjadi dan membuat tidak
nyaman teman-teman media," ujarnya.
Semetara itu, Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN)
Antara meminta Polri bertanggung jawab atas insiden dugaan kekerasan yang
dilakukan oknum kepolisian terhadap pewarta foto mereka berinisial MZ.
"Insiden seperti ini kenapa harus terulang, sangat
disesalkan. Teman-teman pers sedang menjalankan tugas untuk membantu
memberitakan kegiatan Kapolri," kata Direktur Pemberitaan Antara Irfan
Junaidi.
"Saya sangat yakin tidak ada itikad lain, selain
menunaikan tugas, dan semestinya itikad ini bisa dipahami dan dihormati,
sehingga tidak perlu ada tindakan kekerasan, atau ancaman verbal,"
imbuhnya. (fajar)