Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan kepada awak
media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/3/2025)
JAKARTA — Pegiat media sosial dengan nama
akun X, Tommy Shelby menyoroti pertemuan antara Menteri BUMN Erick Thohir dan
Jaksa Agung ST Burhanuddin yang berlangsung pada malam hari.
Tommy mempertanyakan tujuan pertemuan tersebut, mengingat
Kejaksaan Agung saat ini tengah menangani kasus korupsi besar di PT.Pertamina
Patra Niaga.
"Apakah karena ini Erick Thohir bertemu JA (Jaksa Agung)
ST Burhanuddin jam 11 malem?," kata Tommy di X @TOM5helby (3/3/2025).
Tommy memberikan isyarat bahwa publik patut menduga adanya
aksi di balik layar mengenai Mega korupsi di Pertamina Patra Niaga.
"Kita ikuti terus episode selanjutnya," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Pegiat Media Sosial, Jhon
Sitorus. Dia juga mempertanyakan terkait apa alasan Erick Thohir sebagai
Menteri BUMN bertemu dengan Kejagung usai 9 pejabat PT Pertamina di tetapkan
sebagai tersangka.
“Rapat hingga ‘larut malam’, kira-kira apa kepentingan
menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Jaksa Agung setelah 9 anak buahnya
ditetapkan sebagai tersangka kasus Korupsi 1.000 Triliun Pertamina?,” tulisnya
dikutip Senin (3/3/2025).
John Sitorus bahkan menaruh kecurigaan ada indikasi Erick
ingin membuat Ahok agar tidak berbicara terlalu banyak terkait Pertamina.“Atau,
jangan-jangan membawa titipan ‘seseorang’ agar Ahok tidak bebas bicara lagi?,”
ujar Loyalis Ahok ini.
Lanjut, menurutnya wajar jika pertemuan Menteri BUMN dan
Kejagung ini menimbulkan kecurigaan.“Pertemuan ini wajar menimbulkan
kecurigaan. Bukankah tidak etis seorang penegak hukum bertemu dengan seorang
pimpinan yang lembaganya bermasalah?,” sebutnya.
John Sitorus pun meminta agar Erick Thohir diperiksa
kejagung. Jika hal tersebut tidak terjadi maka menurutnya ada sesuatu di balik
pertemuan tersebut.
“Kalau sampai Menteri BUMN tidak diperiksa oleh Kejaksaan
Agung atas kasus korupsi ini, berarti ada sesuatu dibalik pertemuan ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan pertemuannya dengan
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin untuk membahas perkembangan kasus dugaan
korupsi dalam tata kelola minyak di PT Pertamina Patra Niaga.
Dalam keterangannya di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu
(1/3/2025), Erick menyebut pertemuan itu berlangsung pada malam hari sebelum
dirinya bertolak ke Magelang.
"Kemarin saya meeting sama Pak Kejaksaan, Pak JA,
sebelum ke Magelang jam 11 malam. Tentu kita apresiasi yang dilakukan
Kejaksaan. Kita hormati," ujar Erick.
"Seperti dulu kita bersama Kejaksaan menangani kasus
Asabri, Jiwasraya, Garuda. Kita berpartisipasi," tambahnya.
Erick menegaskan bahwa pemerintah ingin memastikan agar kasus
ini tidak memberikan dampak negatif terhadap keseluruhan perusahaan.
Ia mencontohkan keberhasilan pemerintah dalam menyelamatkan
Garuda Indonesia melalui restrukturisasi yang tepat.
"Kalau sampai restrukturisasi itu gagal, jangan bicara
tiket turun hari ini. Jumlah pesawatnya tidak ada. Waktu itu penyelamatan
Garuda juga memastikan Garuda tetap terbang lebih baik. Terbukti hari ini lebih
baik," ucapnya.
Ke depan, Erick menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh
terhadap tata kelola Pertamina.
Langkah ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik serta
mengembalikan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
"Banyak yang bicara bagaimana peran SKK Migas? Bagaimana
peran Menteri ESDM? Bagaimana Menteri BUMN? Nah, ini yang kita
konsolidasikan," kuncinya. (fajar)