Presiden ke-7 RI Jokowi merespon terkait pernyataan Presiden
RI Prabowo Subianto terkait adanya pihak-pihak yang ingin memisahkannya
JAKARTA — Presiden ke-7 Republik Indonesia
Joko Widodo (Jokowi) sependapat dengan pernyataan mantan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) soal matahari kembar. Ayah Wakil Presiden Gibran
Rakabuming Raka itu menegaskan, tidak boleh ada matahari kembar dalam sebuah
pemerintahan.
"Ya menang enggak boleh ada matahari kembar," ujar
Jokowi saat ditemui wartawan di kediaman pribadi Jalan Kutai Utara Nomor 1,
Sumber, Solo, Kamis (13/2).
Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu mengatakan
jika di dunia ini hanya ada satu matahari. Demikian juga ibarat kapal yang
berlayar, menurut Jokowi, nakhodanya juga hanya satu.
"Matahari itu di dunia ini harus ada satu. Enggak boleh
(kembar). Kapal itu nakhodanya yang baik juga hanya satu," tandas Jokowi.
SBY Bicara Hubungan
dengan Prabowo
Sebelumnya diberitakan, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) menyatakan hubungannya dengan Prabowo sangat baik dari dulu
hingga hari ini. SBY diketahui satu angkatan dengan Presiden ke-8 Republik
Indonesia, Prabowo Subianto saat menempuh pendidikan militer di Akademi Militer
(Akmil) Magelang.
“Empat tahun angkatan dengan beliau, saya sangat dekat dan
kami bersahabat dekat tapi juga bersaing dalam arti berkompetisi secara sehat
karena baik sebagai sahabat tetap menjaga kedekatan tapi juga berkompetisi
dalam arti ingin sama-sama sukses Pak Prabowo di baret merah saya di baret
hijau,” kata SBY seperti ditayangkan di kanal Youtube Liputan6 SCTV, Senin (10/2).
SBY bersyukur, karir militernya dengan Prabowo sama-sama naik
di puncak tertinggi yakni jenderal bintang empat hingga kini sama-sama
mengemban amanat rakyat sebagai presiden.
“Dulu kita sama-sama kolonel, juga sama-sama jadi jenderal
dan Alhamdulillah sama-sama menjadi presiden, Pak Prabowo yang saya kenal dulu
saat muda di tingkat satu memiliki semangat yang tinggi juga sangat mencintai
negeri ini seperti kita,” ujar SBY.
Sebagai sahabat, SBY mengaku sering bertemu mendiskusikan
banyak hal tentang bangsa dan negara dengan Prabowo.
“Kita mendiskusikan baik ekonomi, kesejahteraan, kedaulatan
dijaga kemudian sistem hukum keamanan dan sebagainya,” tutur SBY. (merdeka)
Jangan Ada Matahari Kembar
SBY menegaskan menghormati posisi Prabowo sebagai presiden
dan sebaliknya. Namun yang terpenting, SBY mengingatkan Prabowo agar tidak ada
dualisme kepemimpinan di Indonesia.
“Saya menghormati beliau, dan beliau hormati saya, dan
falsafah saya, di Indonesia hanya ada satu matahari, Pak Prabowo tak boleh ada
matahari kembar,” tegas SBY.
Dia pun berdoa agar Prabowo selalu diberikan kekuatan dalam
menghadapi segala badai yang menerjang dan memutuskan kebijakan terbaik bagi
rakyat.
“I trust him, memang persoalan selalu ada dan komplek, ekonomi sekarang seperti ini, fiskal kita dan sebagainya Pak Prabowo juga tahu itu. I’m hoping beliau bisa menetapkan kebijakan yang tepat keputusan yang juga tepat, sehingga apapun masalah dihadapi pemerintah Pak Prabowo bisa mengatasinya," tutup SBY. (merdeka)