Rocky Gerung/Ist
JAKARTA — Akademisi dan pengamat politik
Rocky Gerung menyoroti keputusan Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI)
terkait pembatalan disertasi dan gelar akademik Menteri Investasi Bahlil
Lahadalia. Menurutnya, keputusan tersebut menunjukkan ketidakjujuran dalam
proses akademik di UI.
Rocky menilai keputusan memberi kesempatan Bahlil untuk
menulis ulang disertasinya terindikasi adanya negosiasi di balik layar. Ia
mempertanyakan apakah keputusan itu diambil karena posisi Bahlil atau karena
adanya konflik kepentingan yang tidak bisa diungkapkan secara terbuka.
"Kia melihat semacam ketidakjujuran dewan guru besar
karena suatu yang dibatalkan artinya
dianggap tidak layak, tetapi masih diberikan kesempatan berikutnya tuh.
Itu menunjukkan ada semacam negosiasi diam-diam," kata Rocky lewat kanal
YouTube miliknya, Jumat 28 Februari 2025.
Rocky juga mengkritik bagaimana kasus ini mencerminkan
masalah yang lebih besar dalam dunia akademik Indonesia. Menurutnya, Bahlil
mendapat sorotan karena statusnya sebagai pejabat publik, tetapi bisa jadi ada
banyak kasus serupa yang tidak terungkap karena pelakunya tidak memiliki
eksposur media.
Ia menegaskan bahwa UI seharusnya lebih ketat dalam menilai
kelayakan disertasi demi menjaga reputasi akademiknya.
“Jadi soal ini menimbulkan semacam sinisme UI sudah main-main
dengan gelar akademis," sentil Rocky yang pernah mengajar di universitas
berjuluk kampus kuning tersebut sebagai Dosen Ilmu Filsafat.
Keputusan Dewan Guru Besar UI, menurut Rocky, sudah berada di
jalur yang benar, tetapi belum sepenuhnya tuntas. Ia menilai bahwa UI masih
terbebani oleh berbagai kepentingan di atasnya.
"Secara etis disertasi itu koruptif karena ada conflict
of interest, tentu disogok mungkin atau diberi janji, itu yang mesti
diterangkan oleh dewan guru besar," pungkasnya. (rmol)