Lokasi kebakaran Gedung Kementerian ATR/BPN sudah diberi
garis polisi
JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI Abdullah
meminta kepolisian turun tangan menangani kebakaran di gedung Kementerian
ATR/BPN. Ia mendesak aparat mengusut tuntas dugaan hilangnya barang bukti pagar
laut di perairan Tangerang, Banten.
Gus Abduh, sapaan akrabnya, menyampaikan rasa duka cita atas
kebakaran yang terjadi di gedung Kementerian ATR/BPN. Namun, ia bersyukur tidak
ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi sekitar pukul 23.00, Sabtu
(8/2/2025) itu.
Terkait dengan penyebab terjadinya kebakaran di kantor
kementerian yang dipimpin Nusron Wahid tersebut, Gus Abduh mengatakan belum
mengetahui secara pasti apa penyebab terjadinya kebakaran yang kabarnya terjadi
di ruang humas tersebut.
Legislator daerah pemilihan Jawa Tengah VI itu menyerahkan
sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Tentu saja, saat ini aparat telah melakukan
penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut.
"Kita serahkan ke aparat kepolisian. Polisi sedang
bekerja. Kita tunggu saja," beber Gus Abduh di Jakarta, dikutp Fajar.co.id,
Selasa (11/2/2025).
Saat ini, kata dia, muncul dugaan adanya sabotase dan upaya
penghilangan barang bukti kasus pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten.
Menurutnya, dugaan itu wajar terjadi, karena Kementerian ATR/BPN sedang
menangani kasus itu.
"Di zaman medsos seperti ini banyak muncul spekulasi dan
dugaan. Netizen tentu ramai memberikan komentarnya. Apalagi, Kementerian
ATR/BPN sedang menangani kasus pagar laut," tuturnya.
Politisi kelahiran Jakarta itu mengatakan, agar tidak menjadi
bola liar di tengah masyarakat, pihak kepolisian juga harus mengusut dugaan
terkait sabotase dan upaya penghilangan barang bukti pagar laut.
"Itu menjadi ranah penegak hukum. Kami tidak bisa menduga-duga.
Biarlah polisi bekerja," paparnya.
Tentu, kata Gus Abduh, polisi harus bekerja cepat dan
profesional dalam menangani kebakaran gedung kementerian itu. Polisi juga harus
terbuka dalam melakukan penyelidikan kasus kebakaran yang mendapat perhatian
luas dari masyarakat.
"Kita tunggu penyelidikan yang dilakukan pihak
kepolisian. Semoga tidak ada upaya sabotase dan upaya jahat lainnya,"
pungkas Gus Abduh. (*)