Presiden ke-7 RI Joko Widodo bersama Presiden RI Prabowo
Subianto, di perayaan HUT ke-17 Gerindra di Sentul International Convention
Center (SICC), Bogor/Ist
JAKARTA — Seruan 'Hidup Jokowi' yang
diteriakkan Presiden RI Prabowo Subianto, saat perayaan HUT ke-17 Gerindra di
Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu, 15 Februari 2025,
memunculkan beragam tafsir.
Pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk penghormatan dan
terima kasih dari Prabowo atas dukungannya Jokowi selama ini. Namun, di sisi
lain, hal itu juga menimbulkan pertanyaan besar di tengah maraknya tuntutan
'Tangkap Jokowi ke Pengadilan' yang disuarakan sebagian masyarakat di beberapa
daerah.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai seruan Prabowo bukan
sekadar ungkapan spontan, melainkan mencerminkan dinamika politik yang lebih
dalam.
Menurutnya, seruan tersebut bisa jadi merupakan upaya menjaga
citra Jokowi agar tidak semakin buruk akibat berbagai kritikan yang ditujukan
kepadanya.
"Bukankah kedudukan Presiden Prabowo itu harusnya lebih
memperhatikan rakyat? Kenapa tidak bilang ‘Hidup Rakyat’ atau ‘Hidup Masa
Depan’?" kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Minggu 16 Februari 2025.
Penyataan Prabowo ini menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah
seruan 'Hidup Jokowi' tanda Prabowo masih bergantung pada pengaruh Jokowi?
Ataukah ini justru strategi untuk meredam kritik terhadap pemerintahan
sebelumnya?
"Dalam politik selalu ada dua sisi itu, sisi yang
dimanis-maniskan karena ada yang memang sudah pahit untuk ditutupi kan, itu
yang terjadi,” pungkas Rocky. (rmol)