Ferdinand Hutahaean
JAKARTA — Wakil Presiden Republik Indonesia,
Gibran Rakabuming Raka, dijadwalkan hadir di Akademi Militer (Akmil), Magelang,
Jawa Tengah, dan memberikan materi kepada peserta retret kepala daerah, Rabu
(26/2/2025).
Kabar Gibran akan membawa materi tersebut disampaikan
langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto.
"Insya Allah, Pak Wapres berkenan untuk memberikan
materi pada hari Rabu pukul sepuluh pagi," kata Wakil Menteri Dalam
Negeri, Bima Arya Sugiarto.
Adapun materi yang disampaikan Gibran seputar Asta Cita Pemerintahan
Presiden Prabowo Subianto beserta turunannya.
Merespons kabar tersebut, Politikus PDIP Ferdinand Hutahean
menyinggung soal kapasitas seorang Gibran Rakabuming Raka yang selama ini
dipertanyakan.
"Kalau kita berkaca pada kapasitas kemampuan dari Wakil
Presiden kita, saya pikir beliau tidak memiliki kapasitas memberikan wejangan,
nasihat, atau apalah di acara retret," ujar Ferdinand seperti dilansir
Fajar.co.id, Selasa (25/2/2025) malam.
Dikatakan Ferdinand, kapasitas anak sulung Presiden ke-7
Indonesia, Jokowi, itu jauh di bawah para Kepala Daerah yang baru saja dilantik
Presiden Prabowo.
"Karena beliau ini kan sebetulnya jauh kualitasnya di
bawah daripada Kepala Daerah yang terpilih, terutama Gubernur," tukasnya.
Blak-blakan, Ferdinand mengatakan bahwa Gibran tidak layak
berdiri di hadapan para Kepala Daerah jika dimandat untuk memberikan pembekalan.
"Tapi mengingat beliau Wakil Presiden, yah jabatannya
lah yang membuat dia jadi layak. Jadi buruk tidak buruk, layak tidak layak para
kepala daerah harus menerima," imbuhnya.
Kata Ferdinand, apa yang menjadi riak-riak di publik
belakangan ini merupakan cerminan demokrasi Indonesia. Memaksakan seseorang
menjadi pemimpin meskipun dianggap belum mampu.
"Ini harusnya menjadi bahan berpikir bagi para kepala
daerah kita. Apakah mereka tidak malu diberikan wejangan dari seseorang yang
kapasitasnya di bawah mereka?," kuncinya. (*)