Kolase Joko Widodo dan Prabowo Subianto 


JAKARTA  Sikap kabinet Prabowo Subianto terhadap persoalan pagar laut dan Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Milik (SHGB-SHM) yang bermasalah bisa jadi menjadi sinyal untuk mengevaluasi kebijakan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

 

Direktur Citra Institute Yusak Farhan menilai kontroversi pagar laut di pesisir Tangerang tak lepas dari dimensi politik antara Jokowi dan Prabowo.

 

"Secara politik, sikap Prabowo bisa diterjemahkan sebagai upaya keluar dari bayang-bayang Jokowi yang lebih pro terhadap oligarki sembilan naga," kata Yusak kepada RMOL, Senin, 27 Januari 2025.

 

Ia menilai Prabowo tampaknya sudah mulai ancang-ancang melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi.

 

Menurutnya, pemerintahan Prabowo ogah mendapat limpahan persoalan-persoalan publik yang merupakan peninggalan pemerintahan Jokowi.

 

"Jadi, Prabowo pelan-pelan ingin menjadi dirinya sendiri yang tidak lagi bergantung dan berada di bawah ketiak Jokowi. Saya kira sikap Presiden Prabowo sangat jelas terkait pagar laut di Tangerang,” jelas dia.

 

“Intinya negara tidak boleh kalah dengan oligarki yang ingin menguasai wilayah NKRI dengan cara culas dan curang," pungkas Yusak. (**)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.