Oleh : M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Keagamaan
SETELAH lengser dari jabatan, semakin gencar caci maki kepada
Jokowi. Saat berkuasa masih terasa ketakutan publik atasnya. Maklum ada
Kepolisian dan Kejaksaan yang mudah digerakkan atas titah sang raja ini. Kini
walau seperti masih ada geliat-geliat kuasa, Jokowi sesungguhnya telah tamat
dan hanya berfantasi tentang tahta.
Coba simak sepenggal syair lagu ini :
Adili Jokowi
Penjahat demokrasi
Adili Jokowi
Jongosnya oligarki
Wahai seluruh rakyat negeri
Sadarkah engkau kini
Si Jokowi yang tirani
Mengoyak bangsa ini
Sederhana tapi itulah hukuman bagi Presiden yang tidak
bermutu, korup dan jagonya kodok eh jagonya bohong. Tidak ada wibawa, tanpa
penghargaan, apalagi kasihan. Perampok atau pemerkosa pasti dibenci dan dicaci
maki. Puisi, nyanyi hingga literasi memberi penilaian yang pantas bagi
pengkhianat dan penjual kedaulatan negeri.
Qur'an mengutuk Abu Lahab dan Fir'aun serta menghinakan
oligarki kaum Ad dan Tsamud yang telah meminggirkan kebenaran dan keadilan.
Syetan yang mewujud pada mereka menjadi musuh dari orang beriman. Allah
mengingatkan bahaya dari penyimpangan kekuasaan. Ada keserakahan, keangkuhan,
dan makar jahat. Dengan enteng penjahat itu menginjak-injak rakyat.
Dalam berbagai aksi dan orasi tangkap dan adili Jokowi, biasa
terselip yel atau dendang "mars" pejuangan :
Tangkap, tangkap Jokowi
Tangkap Jokowi sekarang juga
Gantung, gantung Jokowi
Gantung Jokowi sekarang juga
Kepada para buzzer pendukung Jokowi sampai mati, perlu
merenungi ayat ini :
"Qul auudzu birobinnas, malikinnas, ilahinnas min
syarril waswasil khonnas, alladzi yuwaswisu fie shuduurinnas, minal jinnati wan
nas"
Katakanlah : 'Aku berlindung kepada Allah yang memelihara,
menguasai, dan disembah manusia, dari kejahatan Syaithan yang membisiki ke
dalan dada manusia. Dari kalangan Jin dan Manusia"
Syaithan itu mewujud Jin dan Manusia. Pekerjaannya menghasut
untuk melakukan perbuatan jahat, merusak tatanan dan melanggar hukum.
Adakah Jokowi sang perusak itu adalah Syaithan dari kalangan
Manusia ?
Wallahu a'lam.
Auudzu billahi minasy syaithoonir rojiim. Aku berlindung kepada Allah dari Syaithan yang terkutuk. (*)