Okky Madasari
JAKARTA — Penulis Indonesia Okky Madasari
telah mengungkapkan pandangannya yang kontroversial tentang pengaruh mantan
Presiden Jokowi dalam pemerintahan saat ini.
Okky menegaskan, pengaruh Jokowi tidak akan hilang jika tidak
ada proses hukum yang dilakukan terhadapnya.
"Cara memutus pengaruh Jokowi itukan dengan mengadili
Jokowi," ujar Okky dikutip dari unggahan X @AbrSamad (12/1/2025).
Dikatakan Okky, proses hukum terhadap Jokowi sulit dilakukan
jika penegak hukum masih melihat adanya hubungan spesial antara Jokowi dan
Presiden Prabowo Subianto.
"Proses mengadili Jokowi itu tidak akan pernah terjadi
kalau penegak hukum masih melihat bahwa Jokowi punya relasi spesial dengan
Presiden hari ini," cetusnya.
Ia menilai bahwa Jokowi memiliki sejumlah kasus yang perlu
dibawa ke pengadilan untuk memastikan bahwa ia tidak kebal hukum.
"Bahwa Jokowi punya banyak kasus yang harus memang
dibawa ke Pengadilan," Okky menuturkan.
Okky juga menyinggung laporan dari Organized Crime and
Corruption Reporting Project (OCCRP) yang dianggapnya sebagai pengingat untuk
masyarakat Indonesia terkait potensi penyalahgunaan kekuasaan.
"Kita tidak boleh membiarkan dia kebal. OCCRP itu masuk
mengingatkan kita," tandasnya.
Lebih jauh, Okky menyebutkan adanya potensi sabotase terhadap
pemerintahan Prabowo dari pihak-pihak yang masih loyal kepada Jokowi.
"Ada orang-orang yang hendak menyabotase pemerintahan
Prabowo, karena kesetiaan mereka ternyata bukan pada pak Prabowo, tapi kepada
si mantan (Jokowi)," kuncinya.
Sebelumnya, Jokowi masuk dalam nominasi pejabat terkorup
versi OCCRP yang merupakan singkatan dari Organized Crime and Corruption
Reporting Project. Organisasi jurnalis anti korupsi terbesar di dunia.
Organisasi itu merilus daftar finalis "Person of the
Year 2024" untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi.
Dalam daftar tersebut, Jokowi masuk sebagai salah satu nama
yang disebut sebagai pemimpin dunia paling korup.
Menanggapi itu Jokowi menegaskan bahwa saat ini banyak fitnah
dan framing jahat yang beredar tanpa didukung oleh bukti yang jelas.
Baginya, tuduhan semacam itu hanyalah upaya untuk merusak
reputasinya melalui berbagai kendaraan politik atau organisasi.
"Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing
jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti," kata Jokowi.
"Orang bisa memakai kendaraan apapun lah, bisa pakai
NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, membuat framing
jahat," tambahnya. (fajar)