Pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten
JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik Gigin
Praginanto kembali mengomentari keberadaan pagar laut di sekitar kawasan Pantai
Indah Kapuk (PIK) 2.
Seperti diketahui, publik seolah diberi angin segar saat TNI
AL dikabarkan telah membongkar pagar laut sepanjang 30 km tersebut. Namun,
publik dikejutkan dengan pernyataan Gigin yang seolah bertolak belakang dengan
berita yang beredar.
"Pembongkaran pagar laut di Tangerang ternyata cuma
sandiwara," ujar Gigin dalam keterangannya di X @giginpraginanto
(21/1/2025).
Diungkapkan Gigin, pagar bambu yang dibongkar hanya sebagian
kecil dari panjangnya yang mencapai puluhan kilometer.
"Pagar yang dibongkar hanya sebagian sangat kecil,
selebar beberapa perahu," tukasnya.
Blak-blakan, Gigin menyinggung posisi Presiden Prabowo yang
berlatar belakang Jenderal TNI bintang empat.
"Ini menegaskan bahwa pergantian presiden hanya
basa-basi, penguasanya tetap raja Jawa," cetusnya.
Gigin bilang, pengaruh mantan Presiden Jokowi di pemerintahan
Prabowo masih mengakar. Bukti paling dekat, polemik yang terjadi di PIK 2.
"Gak heran kalau para menteri lebih taat kepada
Gibran," kuncinya.
Sebelumnya, keberadaan pagar laut sepanjang 30 km tidak hanya
menimbulkan kehebohan karena pelaku pemagaran masih terkesan misterius, tapi
juga menuai pro kontra dalam proses pembongkarannya.
Diketahui, aparat TNI melalui TNI AL bersama nelayan telah
memulai pembongkaran pagar laut tersebut pada Sabtu (18/1). Namun langkah itu
ternyata menimbulkan pro kontra.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto sendiri menyatakan akan
terus melakukan pembongkaran pagar laut di Kabupaten Tangerang.
Pasalnya, pembongkaran pagar laut merupakan perintah langsung
dari Presiden RI Prabowo Subianto.
"Sudah perintah Presiden. Lanjut (pembongkaran),"
ujar Jenderal Agus kepada wartawan, Minggu (19/1/2025).
Jenderal Agus mengungkapkan, keberadaan pagar laut itu sangat
mengganggu nelayan dalam mencari ikan. Pagar yang terbuat dari bambu itu
menghalangi akses nelayan saat hendak melaut.
"Masyarakat yang mau mencari ikan tidak ada akses,
sehingga dibuka supaya masyarakat bisa mencari ikan ke laut," tegasnya.
Jenderal Agus menyatakan, pagar laut sepanjang 30,16
kilometer tersebut akan dicabut sepenuhnya dalam waktu dekat. (fajar)