Menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad bin Husein Alatas saat orasi di depan Gedung Merah Putih KPK
JAKARTA — Massa Aksi 211 mendesak Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menangkap dan mengadili Presiden ke-7 RI,
Joko Widodo yang diduga terlibat dalam berbagai dugaan tindak pidana korupsi.
Tuntutan tersebut disampaikan langsung Ketua Umum Front
Persaudaraan Islam (FPI), Habib Muhammad bin Husein Alatas, saat memberikan
sambutan di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4,
Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa sore, 21 Januari 2025.
Awalnya, menantu Habib Rizieq Shihab ini kecewa karena hanya
dua orang delegasi yang diizinkan masuk ke ruang pengaduan masyarakat (Dumas)
KPK.
"Saya mau tanya, emang kita masuk mau rusuh? Saya mau
tanya, kalau kita rusuh bisa atau tidak? Bisa atau tidak? Rakyat datang, umat
datang, tokoh datang, dilarang-larang, betul? Kurang ajar? Enggak pantas,
enggak pantas seperti ini, saudara. Tolong, di depan ngomong boleh masuk,
tidak, di dalam cuma dua, kurang ajar atau tidak? Kurang ajar atau tidak?"
kata Habib Muhammad.
Habib Muhammad pun pesimistis KPK mau mengusut dugaan korupsi
yang melibatkan Jokowi dan keluarganya.
"Emang setiap tahun begini, setiap ada aksi di KPK
selalu, betul? KPK telah dilemahkan, betul? Siapa yang melemahkan? Yang
melemahkan KPK, Jokowi, betul? Betul? Tangkap, tangkap, tangkap Jokowi,"
tutur Habib Muhammad yang dilanjutkan massa menyanyikan "tangkap
Jokowi".
Di hadapan puluhan orang yang hadir ini, Habib Muhammad
meminta agar KPK segera menangkap dan mengadili Jokowi. Mengingat, lembaga
internasional seperti Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP)
menyebutkan bahwa Jokowi sebagai salah satu tokoh terkorup di dunia.
"Saya mau tanya, kalau KPK melempem KPK bubar saja
betul? Mendingan rakyat yang buat pengadilan rakyat, betul? Kalau penegak hukum
tidak berani untuk mengusut, maka rakyat akan tegakkan hukum dengan caranya
betul? Siap ganyang para koruptor? Siap seret Jokowi? Takbir, takbir,"
pungkas Habib Muhammad. (rmol)