2025 Tahun Kehancuran Jokowi
Oleh : M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaam
GELAR Joko Widodo sebagai finalis penjahat dan koruptor
terorganisir dunia adalah pukulan akhir tahun 2024 dan kado pensiun 2025
Jokowi. OCCRP seolah mengantar lengser Presiden yang hobi bohong dan serba
palsu ini dengan ucapan "selamat jalan, koruptor dunia !".
Di dalam negeri Jokowi ditampar MK lewat "presidential
threshold 0%". Rekayasa mengangkat dirinya sebagai Presiden 2 periode dan
anaknya menjadi Wapres melalui "presidensial threshold 20 %" telah
berakhir. Keluarga Jokowi semakin tidak bermasa depan dan bakal dikejar oleh dosa politik di masa
belakang.
Wajah lesu Jokowi ketika menanggapi "vonis" OCCRP
adalah sinyal akan berakhirnya masa kejayaan Joko Widodo di panggung kekuasaan.
Meskipun mencoba mencari pegangan, namun semua mulai enggan dipegang. Awalnya
PDIP yang memecat Jokowi, Gibran dan Bobby, lalu 9 Naga pindah majikan. Tinggal
Prabowo yang bertahan dan masih mahir bersilat lidah.
Belum ada tanda-tanda Prabowo mandiri dalam arti lepas dari
ketergantungan pada Jokowi. Bahwa Jokowi berkontribusi besar menyukseskan
Prabowo sebagai Presiden semua orang tahu, namun semua orang juga tahu dan
berharap bahwa Prabowo dapat menjadi dirinya sendiri, bukan boneka Jokowi.
Kerjasama semestinya bersifat profesional bukan emosional
apalagi spiritual yang berimplikasi pada perbudakan bahkan penghambaan. Sepuluh
tahun Jokowi memimpin membuat Indonesia semakin terpuruk. Pasca lengser, Jokowi
masih mencoba menggeliat, namun bakal sulit untuk mampu berdiri tegak.
Tahun 2025 penghukuman bermula dan akan bereskalasi. Setelah
korupsi dunia hasil investigasi OCCRP maka gerakan untuk mendesak usut kekayaan
dan asal muasal harta Jokowi akan berjalan.
PPATK, BPK, KPK, Kejagung, bahkan Kepolisian ditekan publik untuk
memeriksa. Berbagai bantahan Jokowi dan buzzer justru mendorong pembuktian.
Lembaga-lembaga Corruption Watch
terangsang dan akan semakin galak.
Seruan tangkap dan adili Jokowi dari pintu korupsi memiliki
landasan yang kuat. Ancaman penjara 20 tahun hingga seumur hidup bagi koruptor
telah menempatkan Jokowi sebagai kandidat kuat pesakitan. Belum lagi aksi-aksi
tuntutan sanksi hukum gantung dan teatrikal guillotine oleh mahasiswa.
Berbarengan dengan tuntutan pengusutan korupsi, Jokowi juga
didera tudingan ijazah palsu, Nepotisme, KM 50, kegagalan IKN, kongkalikong PSN
PIK-2, serta China-isasi. Prabowo akan dihadapkan pada beban berat dalam
melindungi kenyamanan Jokowi dan keluarga. Ujungnya melepaskan.
Tahun 2025 adalah tahun kegelapan Jokowi. Dua persoalan
mengancam, yakni :
Pertama, koalisi partai memudar dan rontoknya kepentingan
relasi atas Jokowi. Gibran bukan lagi perekat tetapi kanker yang cepat atau
lambat harus diamputasi. Keluarga Jokowi menjadi pusat diagnosa penyakit
bangsa.
Kedua, oposan Jokowi bertambah dan menguat termasuk orang
dekat yang melompat. Gumpalan oposisi semakin berani mendapat siraman minyak
dari OCCRP. Partai-partai baru bakal muncul melihat momentum dan terpicu PT 0 %.
Tahun 2025 adalah tahun keputusasaan Jokowi. Lebih
mengentalkan spiritualitas diri melalui dunia klenik dan mistik. Pelarian yang
justru semakin menenggelamkam. Jokowi adalah kisah anak manusia serakah yang
bertopeng kesederhanaan, keluguan, dan simpati palsu.
Tahun 2025 adalah tahun rakyat membuka paksa topeng Joko
Widodo. Penutup wajah buruk dari sang penjahat yang tidak punya rasa malu.
Saatnya melawan dan memberontak.
2025 adalah tahun kehancuran Jokowi. (*)