JAKARTA — Partai politik lain diharapkan
berhati-hati dalam menampung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Jokowi dinilai
telah mengkhianati partai politik yang membesarkannya, Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat
(SDR) Hari Purwanto yang menyoroti pemecatan Jokowi beserta anak dan menantunya
dari PDIP.
PDIP resmi memecat Jokowi bersama Wakil Presiden Gibran
Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Pemecatan itu diumumkan
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun pada Senin, 16 Desember
2024.
"Tentunya dengan PDIP melakukan pemecatan, menjadi
kehati-hatian buat parpol yang akan menampungnya. Parpol yang membesarkan saja
bisa dikhianati karena ambisi dan nafsu berkuasa," kata Hari kepada RMOL,
Jumat, 20 Desember 2024.
Hari menilai, PDIP telah membuktikan sikap tegasnya dan
membuat pelajaran penting bagi parpol lain bahwa dalam politik tetap
membutuhkan etika dan adab.
"PDIP sebagai parpol yang teruji sejarah coba memberikan
pelajaran ke publik bahwa adab dan etika di atas segalanya. Jika sudah tidak
ada etika dan adab akan seperti apa Indonesia ke depan," pungkas Hari. (rmol)