Rumah megah ASS di Jalan Sunu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar
MAKASSAR — Seorang warga Jalan Sunu,
Kecamatan Tallo, berinisial RM menuturkan, dirinya sempat mencium bau uang
palsu di kediaman ASS sekitar dua bulan lalu.
Hal itu diungkap pria yang diperkirakan berusia 55 tahun itu
saat ditemui tak jauh dari kediaman ASS, Selasa (24/12/2024) petang.
"Dari dua bulan lalu saya sudah tahu, cuma tidak berani.
Ada teman (Polisi) yang kasih tahu," ujar RM.
Dikatakan RM berdasarkan informasi yang dia dapatkan,
tetangganya diduga menggunakan kertas asli saat memproduksi uang palsu.
"Itu kertas yang dipakai memang kertas asli, karena ada
pegawai bank dua yang diambil kan? Sudah digerebek ini, tiga orang diambil.
Sekitar dua Minggu lalu," tukasnya.
Dijelaskan RM, saat Penggerebekan yang dilakukan Polres Gowa, sedikitnya tiga orang yang dibawa untuk diambil keterangannya.
Dua dari tiga yang diamankan di rumah ASS diketahui bernama Muhammad
Syahruna (52) dan John Biliater Panjaitan (68).
"Yang diambil itu, penjaga rumah, tukang
bersih-bersihnya, terus ada pak Jhon namanya, itu pengawalnya lah,"
ingatnya.
Diungkapkan RM, ia acapkali melihat mantan Kepala
Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim, masuk ke rumah ASS.
"Yang bikin itu, pak Ibrahim. Biasa ke sini (Pak
Ibrahim). Ada memang mesin di dalam, ada diambil itu mesin kecil. Katanya itu
dulu digunakan, terus yang di sana (UIN Alauddin)," RM menuturkan.
Berbeda dengan emak-emak yang ditemui sebelumnya, RM
mengatakan bahwa dirinya terakhir kali melihat ASS di kediaman sekitar dua
pekan lalu.
"Saya pernah ketemu dua pekan lalu, dia pergi
lari-lari," tambahnya.
Kata dia, ASS dalam satu bulan biasanya hanya menetap di
Jalan Sunu sekitar tiga hari. Setelah itu, ia bertolak ke Jakarta.
"Pak Annar biasa per satu atau dua Minggu datang. Tapi
biasa tiga hari ji paling lama. Lima orang tinggal di dalam, keluarganya ada
dua orang, kemudian ada pembantu, sopirnya," tandasnya.
RM bilang, selama ini rumah ASS memang tertutup rapat. Tidak
sembarang orang yang bisa masuk ke bangunan besar tersebut.
"Ini begini ji memang (tertutup), tapi kalau datang
bosnya (Pak Annar) terbuka," kuncinya.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menegaskan,
saat ini pihaknya sedang gencar melakukan pengejaran terhadap tiga orang yang
diduga pemodal dalam kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.
Seperti diketahui, dari ketiga orang yang telah ditetapkan
dalam daftar pencarian orang (DPO), salah satunya berinisial ASS.
ASS diketahui sempat ingin mencalonkan diri sebagai wali kota
Makassar pada tahun 2013 dan memiliki niat untuk maju dalam pilgub Sulsel 2024.
"Sekarang masih dalam proses penyidikan untuk
pengembangan berikutnya. Harus kita proses, masih dalam proses penyidikan yang
dilaksanakan oleh Polres Gowa," ujar Yudhi, Sabtu (21/12/2024).
Jenderal dengan dua bintang emas di pundaknya ini bilang,
saat ini personel Satreskrim Polres Gowo sedang mengejar pelaku ke tempat
persembunyian.
Maka dari itu, dia menegaskan bahwa ketiga pelaku tersebut
akan tertangkap dalam waktu dekat.
"Masih dikejar oleh anggota kita ke tempat pelariannya.
Jangan sampai kita kasih tahu (tempatnya) nanti kabur. Yang jelas pasti itu
kita akan tangkap," tandasnya. (fajar)