JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bicara soal
sulitnya memperbaiki nasib demokrasi Indonesia jika sistem ketatanegaraan
dirusak pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Hasto awalnya memperlihatkan video seorang influencer di akun
Nas Daily di YouTube. Di sana, dijelaskan bahwa demokrasi ibarat pesawat
terbang yang semua elemennya harus utuh agar pesawat dapat tiba dengan selamat
di tempat tujuan.
Hasto kemudian mengaitkan fenomena demokrasi di ambang
kehancuran dengan menilik Pilkada Serentak 2024 yang praktiknya dirusak oleh
Partai Cokelat (Parcok) dengan merujuk pada seragam anggota Polri.
"PDI Perjuangan, di dalam Pilkada Serentak ini, ketika
kami mempersoalkan tentang fenomena Partai Coklat, fenomena bagaimana Jokowi
harus digerakan oleh ambisi-ambisi kekuasaan demi kepentingan keluarga dan
pribadi." Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers di Gedung PDIP,
Menteng, Jakarta, Minggu (1/12).
"Dan kemudian membuat suatu norma-norma baru sehingga
Kepolisian Republik Indonesia yang seharusnya mengabdi kepada Merah Putih,
loyal kepada Presiden Prabowo Subianto, di dalam praktik banyak disalahgunakan
untuk kepentingan politik praktis," sambungnya.
Karena itu, Hasto mengajak Polri menjaga spirit Merah Putih
dan memberikan keteladanan bagi rakyat.
"Karena itulah kami mengajak seluruh aparatur Kepolisian
Republik Indonesia, mari kita jaga spirit Polri Merah Putih, kita jaga seluruh
keteladanan yang diberikan, seluruh kepercayaan rakyat-rakyat, mandat rakyat di
dalam menegakkan keadilan dan ketertiban hukum," jelas Hasto.
Hasto menambahkan polisi sudah punya role model yang sangat
jujur dan dicintai rakyat.
"Ada tampilan bagaimana Jenderal Hoegeng yang menjadi
panutan, beliau bukan politisi, beliau polisi. Polisi Merah Putih, bukan
Parcok," kata Hasto.
Dia menambahkan, di beberapa wilayah fenomena Parcok itu
digerakkan secara masif. Karena itu, Hasto mengimbau seluruh rakyat Indonesia
agar menjaga kapal Republik Indonesia tidak hancur.
"Mari kita jaga kemerdekaan kita, kedaulatan kita,
keberanian kita untuk berbicara, sehingga Republik Indonesia yang dipertaruhkan
dengan susah payah oleh pendiri Republik dapat tegak kokoh berdiri," kata
Hasto. (merdeka)