Oleh: M Rizal Fadillah
| Pemerhati Politik dan Kebangsaan
SEMUA tahu bahwa Prabowo dapat menjadi Presiden itu tidak
lepas dari bantuan Jokowi. Saat menjabat sebagai Presiden. Segala potensi
kekuasaan yang dimiliki Jokowi digunakan untuk memenangkan. Curang pun bukan
hal yang musykil. Meskipun demikian Jokowi bukan satu-satunya faktor. Ada mesin
partai, harapan figur baru, antitesis polisi, ataupun simpati atas kekalahan
berulang.
Jokowi semasa menjabat hingga kini masih menampilkan diri
sebagai penguasa. Kuku ditancapkan melalui Menteri dan Kepala Daerah titipan.
Presiden pun tetap berada di bawah
ketiaknya. Ia punya Kapolri dan Jaksa Agung untuk menakut-nakuti. Ditambah dengan Naga pelilit Garuda yang terus menyemburkan
uang untuk membayar aparat dan pejabat.
Jokowi di mata rakyat bukan Presiden yang baik apalagi
berprestasi melainkan perusak dan sumber masalah. Berantakan ekonomi,
budaya, politik dan agama oleh ulah dan
tipuan dinginnya. Seperti sederhana tapi serakah dan kaya raya. Manis muka tapi
pahit hati, membuka ruang korupsi lalu menyandera. Banyak yang tidak tahu bahwa
upeti dan gratifikasi itu membanjiri rekeningnya.
Jokowi adalah tukang sihir sehingga Bahlil pun
mempropagandakan bahaya jika melawan Jokowi sang Raja Jawa. Sihirnya bisa
mematikan siapapun tidak terkecuali Prabowo Subianto. Habis-habisan ia memuji
Jokowi dari persepsi hingga testimoni. Prabowo yang galak begitu menurut
kepadanya. Presiden masih rasa Menteri. Gibran "Fufufafa" ternyata
bukan hanya dimaklumi tetapi dilindungi.
Saatnya Prabowo bangkit menjadi dirinya sendiri, bebas dari
sihir Jokowi. Apa harus undang teman untuk bantu meruqyah ? he he. Harus cepat,
pak tidak perlu 100 hari apalagi setahun. Nanti terlambat jika berlama-lama.
Ingat Gotabaya Rajapaksa atau Bashar al Assad yang harus lari terbirit-birit
dikejar oleh rakyatnya sendiri yang marah dan memberontak ? Saat itu tidak
berguna kekayaan dan segala alat kekuasaan.
Pak Prabowo tidak perlu berapologi bahwa semua punya kesalahan
lalu memaklumi atau melindungi. Kesalahan Jokowi bukan pribadi tetapi kepada
seisi negeri. Ia membiarkan korupsi bahkan diduga korupsi, terang-terangan
membangun politik dinasti, menginjak-injak demokrasi dan melanggar hak asasi.
Ambyar dalam hutang luar negeri dan kolusi yang dibahasakan dengan investasi.
China mengatur pribumi.
Merdekakan diri pak Prabowo sebelum berteriak tentang
kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Jangan jadi singa sirkus Jokowi. Lepaskan
Jokowi dengan menyerahkan pada proses hukum. Bukankah masih terdengar suara
Prabowo tentang "tidak ada yang kebal hukum". Dukung penegakan hukum
atas kasus-kasus Jokowi baik ijazah palsu, politik dinasti, pembiaran korupsi,
pelanggaran hak asasi, maupun pengkhianatan atas ibu pertiwi.
Pak Prabowo tidak perlu digulingkan akibat melindungi rezim
zalim. Peristiwa di Suriah tak boleh terjadi disini. Bashar al Assad anak
diktator Hafez al Assad memperkaya keluarga, menciptakan konflik anak bangsa,
serta mengundang negara asing. Kini ia kabur ke Rusia. Menyesal akibat dari
kesalahan kebijakan yang berbasis pada kekuatan senjata, mengabaikan suara
rakyat, serta berpihak pada minoritas untuk menguasai mayoritas.
Jokowi bukan pemimpin yang jujur dan kredibel, ia pemimpin
bertipe pembohong dan pengkhianat. Rakyat akan terus mengejar. Mungkin ia
sedang berfikir untuk kabur ke China atau Singapura.
Seharusnya Prabowo jangan bela Jokowi. Itu sudah pasti akan
menyakiti hati rakyat.
"Don't hurt people's hearts, if people bite it will
definitely hurt"--Jangan sakiti hati rakyat, jika rakyat menggigit pasti
sakit. (*).