Penjual Es Teh dan Gus Miftah
JAKARTA – Utusan khusus Presiden Prabowo,
Miftah Maulana Habiburrahman, kembali menjadi sorotan setelah video dirinya
saat mengikuti pengajian viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia
dituding telah mempermalukan seorang pedagang kecil yang berada di
tengah-tengah jemaah.
Momen kontroversial ini diunggah oleh akun Instagram
@wkwkmedsos.
Dalam video tersebut, terlihat seorang penjual es teh dan air
mineral berdiri di tengah-tengah jemaah. Gus Miftah kemudian mengarahkan
pertanyaan kepada penjual tersebut.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual
goblok," ujar Gus Miftah, yang langsung mengundang sorakan dari jemaah.
"Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," tukasnya.
Demikian video yang beredar luas di berbagai platform media
sosial itu. Kalimat Gus Miftah yang bernada candaan tersebut menuai kritik
tajam dari warganet.
Banyak yang menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas dan mempermalukan pedagang kecil di depan umum.
Salah satu yang memposting video itu adalah akun @Lone_Lynx__ di media sosial X.
"TATAPAN MATA PENJUALNYA MENAHAN KECEWA, EMOSI DAN MALU Penjual es teh ini kena prank Gus Miftah gak jadi borong es nya…. Malah maki si penjual es "ya sana dijual GOBL*K ⁉️," tulis akun tersebut seperti dikutip Fajar.co.id, Selasa (3/12/2024).
Warganet pun ramai mengomentari postingan yang telah dilihat
lebih dari 2,5 juta pengguna aplikasi milik Elon Musk itu.
"Koq kayak begini bisa dijadikan staff (utusan
khusus,red) presiden…sudah mempermalukan istri depan umum sekarang
mempermalukan penjual asongan dan segenap jamaah disekelilingnya ikut
tertawa…memalukan anda ini," balas warganet di kolom komentar.
"Salah satu contoh gestur orang self centered dan
mungkin megalomaniak, saat ngeguyon dia ketawa ke arah orang lain untuk minta
validasi bahwa guyonannya lucu," ujar lainnya.
"Dear Bapak penjual es, semoga abis ini rezeki bapak
makin deresss berkah melimpah. Sehat dan bahagia sekeluarga, diangkat
derajatnya lebih baik sm Allah. Sakit hati banget liatnya," komentar warganet
lainnya. (*)