Gus Miftah
JAKARTA – Kader Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar menyampaikan kritik pedas
kepada Gus Miftah terkait metode dakwahnya yang dinilai kurang tepat. Lewat
media sosialnya, Gus Umar mengecam gaya dakwah Gus Miftah yang dinilai menghina
dan merendahkan orang lain.
"Rasulullah gak pernah mengajarkan kita untuk menghina,
membully apalagi ngatain orang goblok dalam berdakwah," ujar Gus Umar
dalam keterangannya di aplikasi X @UmarSyadatHsb__ (2/12/2024).
Gus Umar menegaskan bahwa seorang dai atau pendakwah
seharusnya menyampaikan ajaran agama dengan tutur kata yang santun dan penuh
hikmah.
"Becandamu gak lucu Miftah," cetusnya.
Ia menilai becandaan yang dilontarkan Gus Miftah justru
melukai perasaan banyak pihak.
"Keterlaluan mulutmu menghina orang gak mampu,"
tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Pendakwah Gus Miftah kembali menjadi
sorotan usai videonya dalam sebuah pengajian viral di media sosial.
Dalam video tersebut, ia dianggap mempermalukan seorang pedagang kecil yang berada di tengah-tengah jamaah. Momen kontroversial ini diunggah oleh akun Instagram @wkwkmedsos.
Dalam video tersebut, terlihat seorang penjual es teh dan air mineral berdiri di antara jamaah pengajian. Gus Miftah kemudian mengarahkan pertanyaan kepada pedagang tersebut.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual
(goblok,red)," ujar Gus Miftah, yang langsung mengundang sorakan dari
jamaah.
Pendakwah yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden ini
melanjutkan komentarnya dengan meminta pedagang itu kembali berjualan dan
menerima nasib jika dagangannya tidak laku.
"Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah,
takdir," tukasnya.
Gus Miftah kemudian bercerita tentang doa yang berbeda antara penjual es teh dan bakso terkait cuaca. Ia menjelaskan bahwa meskipun doa tidak terkabul sesuai harapan, ada hikmah di baliknya.
"Kira-kira kalau hari itu adem? berarti doa tukang es
diijabah nggak? ya diijabah dalam bentuk lain es nggak laku tapi badan sehat,
pulang-pulang istri hamil," tuturnya.
Namun, komentar bernada candaan tersebut menuai kritik tajam
dari warganet. Banyak yang menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas dan
mempermalukan pedagang kecil di depan umum. (fajar)