Kapolri Jenderal Listyo Sigot Prabowo saat memberikan keterangan terkait peristiwa penembakan polisi vs polisi di Polres Solok Selatan. (Mabes Polri)
JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit angkat bicara terkait
penembakan yang mengakibatkan tewasnya AKP Ulil Ryanto Anshari oleh rekannya
AKP Dadang Iskandar, di area parkir Polres Solok Selatan, Kecamatan Sangir,
Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11). Ia memastikan akan ada tindakan
tegas.
Listyo mengaku sudah menerima laporan dari Kapolda terkait
kejadian tersebut. Motifnya saat ini masih diselidiki.
“Namun yang jelas, saya sudah perintahkan agar kasus itu
diproses tuntas terhadap pelakunya, oknum, pelaku dari institusi, agar ditindak
tegas apakah itu proses etik maupun pidananya,” paparnya ditemui usai Rapat
Tingkat Menteri (RTM) Persiapan Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025 di
Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (22/11).
Dia pun menegaskan, apabila nantinya diketahui motif
penembakan ini terkait hal-hal yang mencederai institusi maka harus ditindak
tegas. Tak peduli pangkatnya.
“Saya minta siapapun, apapun pangkatnya, tindak tegas, jangan
usah ragu-ragu,” ungkapnya.
Meski belum terungkap motif aksi penembakan antar anggota
ini, Listyo memastikan, bahwa ini bukan terkait konflik internal. Tapi ia tak
merespon soal adanya dugaan adanya upaya pelindungan AKP Dadang terhadap
tersangka kasus tambang Galian C.
“Proses sudah didalami, propam kita turunkan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, telah terjadi peristiwa polisi tembak
polisi di kawasan Polres Solok Selatan yang berada di Jorong Bukit Malintang
Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir. Kejadian itu terjadi lepas tengah
malam atau sekitar pukul 00.43 WIB.
Kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti termasuk
selongsong peluru. Dari hasil visum disimpulkan AKP Ulil Ryanto meninggal di
tempat setelah ditembak di bagian pipi dan pelipisnya. Diduga kuat aksi
penembakan ini dipicu oleh AKP Danang yang tak terima lantaran AKP Ulil Ryanto
menangkap tersangka kasus tambang Galian C. (jwp)