Sejumlah berita menarik perhatian pembaca pada Kamis (28/11) mulai dari puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan Upah Minimum
Nasional pada tahun 2025. Prabowo memutuskan bahwa upah minimum pada tahun 2025
akan naik sebesar 6,5 persen dari tahun 2024.
"Menaker mengusulkan kenaikan upah minimum sebesar 6
persen. Namun, setelah membahas dan melaksanakan pertemuan dengan pimpinan
buruh, kita umumkan untuk naikkan upah rata-rata mininum nasional 6,5
persen," kata Prabowo dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta
Pusat, Jumat (29/11).
Adapun nilai rata-rata upah minimum nasional tahun 2024
sebesar Rp3.113.359. Sementara itu, Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2024
untuk Provinsi Jakarta saat ini sebesar Rp5.067.381.
Asosiasi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia Minta UMP Naik 20 Persen
Sebelumnya, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (Aspirasi), Mirah Sumirat menyayangkan sikap pemerintah yang hingga
saat ini belum menetapkan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2025.
Ia meminta agar UMP tahun 2025 sebesar 20 persen dan secara
bersamaan dengan hal tersebut, turunkan harga Sembilan Bahan Pokok ( Sembako )
adalah 20 persen.
Menurutnya UMP 2025 sejumlah 20 persen karena sejak tahun
2020 sampai dengan tahun 2024 kenaikan UMP setiap tahun rata-rata hanya 3
persen saja dan malah pernah kenaikan upah itu di bawah angka Inflasi.
"Angka 20 persen itu untuk menaikkan daya beli rakyat
yang sudah lemah alias turun sejak tahun 2020-2024 dikarenakan salah satunya
dampak upah murah yang di berlakukan selama ini," kata Mirah dalam
keterangannya, Rabu (20/11).
UMP 20 persen itu, katanya, hanya untuk kepentingan para
pengusaha itu sendiri. Ia menafsirkan ketika Upah tinggi maka barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan kecil, menengah (UMKM) dan besar akan di beli
oleh rakyat dengan baik artinya roda ekonomi bisa berputar dan pertumbuhan
ekonomi terjadi sesuai target Pemerintah.
"Di samping itu Produktifitas Buruh/Pekrja juga akan meningkat . Apa lagi dalam waktu dekat akan ada Hari Raya raya keagamaan hal ini akan sangat membantu mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi," jelas Mirah dilansir Merdeka.com, Sabtu (30/11). (*)