Partai Islam Sirna - Islam Tinggal Nama - Umat Tak Berdaya
Oleh: Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih
KAJIAN Politik Merah Putih pada malam Jumat, 29 November 2024, berdiskusi tentang kondisi umat Islam di Indonesia, terekam beberapa catatan:
Salah satu pernyataan KH Ahmad Dahlan yang terkenal adalah
bahwasanya Islam tidak akan hilang dari muka bumi, tetapi Islam mungkin saja
sirna dari Indonesia.
Partai yang mengaku bernafas Islam (yang digambarkan sebagai
alat perjuangan umat Islam) terasa sudah mendahului sirna lebih awal. Tersisa
seperti partai yang sudah mati sebelum mati.
Ada aroma mayoritas penduduk negara-negara ini sudah
menyatakan, bahwa agama sudah tidak penting lagi peranannya dalam kehidupan.
Mereka tidak lagi menggunakan agama sebagai solusi atau jalan hidupnya.
Meskipun begitu, kita perlu terus berpikir dan mencermati
kondisi masyarakat kita, khususnya umat Islam, sebagai penduduk mayoritas
negeri ini.
Bersamaan dengan lenyapnya Pancasila dan UUD 45, sejumlah
pengamat dan ilmuwan mengkhawatirkan Indonesia akan bubar sebelum tahun 2030.
Kita tentu sangat berharap, Indonesia tetap utuh, bahkan terus berkembang
menjadi negara yang unggul.
Tengok sejarah Muslim Andalusia. Umat Islam pernah memimpin
Andalusia selama hampir 800 tahun (711-1492), umat Islam kemudian
dihabisi. Mereka dipaksa meninggalkan
seluruh identitas Islam dan Arab. Tragedi peradaban Islam kedua terjadi tahun
1258 ketika Baghdad dihancurkan Mongol.
Tiga faktor utama kehancuran kaum Muslim adalah: penyakit
_*WAHN*_ cinta dunia dan takut mati. Begitu mudahnya umat Islam dibeli
diadu domba, dipecah belah, bahkan saling membenci dan saling menyerang.
Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin, menulis bab
khusus tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Disebutkan, bahwa jatuh bangun dan
hidup-matinya umat Islam tergantung pada dilaksanakan atau tidaknya aktivitas
Amar Ma’ruf Nahi Munkar itu.
Saat bersamaan "Christiaan Snouck Hurgronje gaya baru di
Indonesia mejalalela makin canggih lahir dari kalangan umat Islam sendiri".
Cara mengekploitasi ayat Al Quran / hadits untuk melemahkan
bahkan membunuh perjuangan umat Islam melawan medzaliman makin lemah dan
beragam.
Mereka mengira akan masuk surga sesuai angan angan iblis yang
yang telah menancap masuk dalam dirinya.
1. Wilayah agama yang bersifat unspeakable dicangkul seenaknya, agar religiusitas
manusia tak terjatuh dalam suasana ziarah dan penyaliban
2. Kitab suci agama apapun mengandung ajaran kebijaksanaan
mendalam yang tak mungkin ditafsirkan dengan pengetahuan cekak
3. Demontrasi logika dalam mengurai kitab suci tanpa wawasan
teologis memadai hanya melahirkan manusia yang merasa paling tahu jalan pikiran
Tuhan.
Suasana makin mengerikan ketika umat Islam tidak berdosa dan memohon tetapi sudah perintah Tuhan. Partai Islam sudah sirna, Islam tinggal nama, umat Islam sudah tak berdaya. (*)