Pedagang menyiapkan kebutuhan pokok yang dijual di pasar Senen, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Pemerintah memprediksi laju inflasi sebesar 1,38% pada September 2022.
SANCAnews.id – Direktur Eksekutif Center of
Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti isu ketahanan
pangan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Indonesia
merupakan salah satu negara dengan tingkat kelaparan tersembunyi tertinggi di
antara negara-negara berkembang.
"Dan bagi negara berkembang seperti Indonesia, hidden
hunger ini justru menandakan bahwa masih banyak sebenarnya yang masuk kategori
kelas menengah rentan, yang sebenarnya porsi (pendapatannya) sudah habis
sebagian besar untuk beli bahan makanan, dan secara nutrisi maupun kualitas
gizi itu sebenarnya sangat rendah sekali," tutur Bhima Yudhistira, Jumat
(18/10).
Menurut dia, hal itu disebabkan juga karena porsi impor beras
yang cukup tinggi memicu minimnya orang yang kini berminat menjadi petani. Data
BPS mencatat, porsi impor beras Indonesia berasal dari Vietnam (74,06 persen),
lalu Thailand (24,35 persen), dan India (0,39 persen). Belum lagi persoalan
luas panen padi yang terus menyusut.
“Sebagai petani marginnya terlalu kecil, beras kita salah
satu yang termahal di ASEAN. Tapi itu pun juga tidak membahagiakan petani,
sehingga kita mengimpor beras dalam jumlah yang luar biasa besar di era
pemerintahan Pak Jokowi. Jadi yang senang di era pemerintahan Pak Jokowi adalah
petani dari Thailand sama petani dari Vietnam. Itu yang paling senang di era
pemerintahan Pak Jokowi," tutur Bhima. (jawapos)