Ubedilah Badrun menunjukkan berkas Amicus Curiae saat memberikan keterangan pers dalam kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024
SANCAnews.id – Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun pesimis laporannya terkait dugaan gratifikasi jet pribadi yang melibatkan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, bakal diproses serius oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kasus tersebut sudah bergulir hampir dua bulan dan menyedot
perhatian publik, namun hingga kini lembaga antirasuah itu belum juga
memberikan kepastian apakah Kaesang terbukti menerima gratifikasi atas
penggunaan jet pribadi atau tidak.
“Saya termasuk yang hampir pesimis kalau KPK akan memproses
serius laporan saya,” ucap dia kepada Tempo, Selasa, 08 Oktober 2024. Dalam
lima tahun terakhir ini, lanjut dia, rakyat juga sudah sering dikecewakan oleh
cara kerja KPK yang tebang pilih dalam menangani kasus. “Ini ditafsirkan
publik, (KPK) menjadi instrumen kekuasaan untuk kepentingan politik elit,” kata
dia.
Dia juga mengatakan sampai saat ini KPK belum memberikan
informasi mengenai kelanjutan dari laporannya. Begitu pula terkait hasil
analisis yang sebelumnya dijanjikan KPK untuk disampaikan kepada publik.
Ubedilah menduga laporan kasus dugaan gratifikasi Kaesang
akan menguap begitu saja. KPK, kata dia, tampak sengaja menggantung kasus
tersebut sampai akhirnya publik lupa.
“Mungkin ada benarnya jika ada analisis yang menyimpulkan KPK
semacam sengaja menciptakan amnesia publik. Semacam membuat publik secara
perlahan menjadi lupa dan pelan-pelan kasus itu menguap,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, polemik dugaan gratifikasi Kaesang
bermula setelah seorang warganet di akun X mengunggah tangkapan layar Instagram
Story istri Kaesang, Erina Gudono yang menunjukkan foto jendela pesawat pada
Rabu, 21 Agustus 2024, dengan keterangan "USA here we go," dari akun
Instagram @erinagudono.
Warganet menduga, Kaesang dan Erina pergi ke AS menggunakan jet pribadi karena jendela pesawat yang tidak terlihat seperti jendela pesawat komersil pada umumnya. Berdasarkan kecurigaan publik, Ubedilah Badrun melaporkan Kaesang Pangarep atas dugaan gratifikasi penggunaan pesawat jet pribadi ke KPK. (tempo)