Budi Gunawan dan Jokowi
SANCAnews.id – Budi Gunawan dicopot dari jabatannya
sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Padahal, masa jabatan Jokowi
tinggal 5 hari lagi. Kabar tersebut diketahui berdasarkan Surat Presiden
(Surpres) Nomor R51 tanggal 10 Oktober 2024 perihal Permohonan Pertimbangan
Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN.
Terkait hal itu, pengamat sosial politik, Jhon Sitorus
kembali memberikan tanggapannya. Pria yang pernah membawa Jokowi menang di
media sosial selama 2 periode itu menilai pencopotan itu merupakan manuver
Jokowi untuk menghabisi PDIP.
"Gila, H-5 menjelang lengser masih bermanuver. Benar2
Jokowi menghabisi PDIP, agar jangan sampai Prabowo punya beban andai tidak jadi
bertemu dengan Bu Mega. Apakah Herindra akan jadi kepala BIN paling
singkat?" tanya Jhon, dikutip dari akun pribadinya di X, @JhonSitorus_18,
Selasa (15/10/2024).
Hal senada juga disampaikan pengamat politik sekaligus
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia.
Dia mengatakan, pencopotan Budi Gunawan merupakan upaya
Jokowi untuk memotong PDIP dengan Prabowo di tengah rencana pertemuan Megawati
dengan Prabowo.
“Jokowi enggak mau PDIP masuk ke kabinet Prabowo karena takut
kehilangan pamor. Sebab Prabowo pasti lebih mendengar PDIP ketimbang Jokowi,”
ujar Dedi Kurnia, dilansir dari Sindo.
Sejauh ini, lanjut Dedi, calon menteri kabinet yang dipanggil
Prabowo adalah orang-orang yang loyal kepada Jokowi. Meski begitu, segala
kemungkinan bisa berubah mengingat pelantikan para menteri tersebut belum
dilakukan.
Karenanya, belum bisa dikatakan jika Prabowo dan PDIP
mengalami perpecahan. “Sepanjang pelantikan belum dilakukan bisa berubah, bisa
saja dua hari setelah pertemuan Megawati-Prabowo ada perubahan kabinet,”
katanya. (fajar)