Artis sekaligus pengusaha, Raffi Ahmad saat memenuhi panggilan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Senin, 14 Oktober 2024
SANCAnews.id – Kehadiran selebriti sekaligus
pengusaha, Raffi Ahmad di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan
Kertanegara, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu menjadi sorotan. Pasalnya,
selebriti yang akrab disapa Sultan Andara itu dinilai tak memiliki kapasitas
memadai untuk menjadi pembantu Prabowo.
Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah
menilai, posisi menteri atau wakil menteri idealnya diisi oleh sosok yang
memiliki pemahaman mendalam tentang birokrasi dan berpengalaman di bidang yang
akan diemban.
"Kapasitas menteri atau wamen paling utama adalah
memahami birokrasi, setidaknya diperlukan tokoh yang punya pengalaman
organisasi, sekaligus menguasai bidang yang diemban," jelas Dedi, dikutip
RMOLJabar, Kamis, 17 Oktober 2024.
Dedi mengakui kalau Raffi Ahmad dikenal sebagai selebriti dan
pengusaha sukses. Namun menurutnya, latar belakangnya di dunia hiburan dan
bisnis, belum cukup untuk menunjukkan kapasitas dalam mengelola birokrasi
pemerintahan.
Terlebih lagi, Raffi adalah salah satu anggota tim sukses
Prabowo dalam pemilu lalu. Sehingga, hal ini dapat memicu spekulasi jika kalau
pemanggilannya lebih dilatarbelakangi balas budi politik daripada kompetensi
yang memadai.
"Besar kemungkinan, kapasitas bukan lagi menjadi
pertimbangan utama, melainkan lebih pada fakta bahwa Raffi Ahmad telah membantu
pemenangan dalam Pilpres," lanjut Dedi.
Dedi khawatir penunjukan sosok yang mengisi kabinet lebih
didasarkan kepada balas jasa politik ketimbang kapasitas dan integritas.
Ia menekankan pentingnya penempatan figur yang memiliki
kemampuan dan pengalaman nyata dalam mengelola urusan negara
"Tentu, ini mengkhawatirkan di mana kabinet akan diisi
oleh banyak tokoh yang sekadar mendapat balasan jasa, bukan karena kapasitas
dan integritas," pungkas Dedi. (*)