Pegiat media sosial, dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa
SANCAnews.id – Pegiat media sosial yang juga
seorang dokter, Tifauzia Tyassuma, baru-baru ini menyuarakan pendapatnya
terkait "Fufufafa" yang telah masuk ke Wikipedia.
Tifa mengimbau para pendukung Presiden Prabowo dan masyarakat
yang disebutnya waras dan sadar akan bahayanya, untuk terus mengamplifikasit
isu tersebut.
"Saran saya buat pendukung Presiden Prabowo, buat rakyat
waras dan sadar bahaya. Amplifikasi terus Fufufafa," ujar Tifa dalam
keterangannya di aplikasi X @DokterTifa (23/10/2024).
Tifa menilai, langkah ini lebih penting dibandingkan
memedulikan pencitraan yang dilakukan pihak lain melalui berbagai media
mainstream, yang menurutnya sudah dibayar oleh pihak tertentu.
"Jangan pedulikan tingkah polah dia pencitraan
sana-sini, karena itu kerjaan Tim Media dan Media mainstream yang sudah
dibayar," cetusnya.
Ia meminta agar informasi mengenai Fufufafa yang telah
diunggah di Wikipedia terus disebarluaskan, sembari mengingatkan para pendukung
untuk tidak terpengaruh oleh buzzer yang berpotensi mengubah artikel tersebut.
"Wikipedia Fufufafa ini yang harus terus diamplifikasi.
Terimakasih buat orang baik yang bikin artikel ini," Tifa menuturkan.
Tifa tak lupa mengingatkan para pendukung untuk tidak
terpengaruh oleh buzzer yang berpotensi mengubah artikel tersebut.
"Viralkan sebelum diacak-acak Buzzer," tandasnya.
Dilansir dari Wikipedia, fufufafa adalah sebuah akun Kaskus
yang menimbulkan kontroversi dan diduga milik Gibran Rakabuming Raka.
Pada mulanya, akun tersebut diungkap oleh sebuah akun X pada
31 Agustus 2024 karena menghina Prabowo Subianto dan putranya Didit
Hediprasetyo.
Penelusuran selanjutnya menemukan bahwa akun tersebut juga
menghina Susilo Bambang Yudhoyono, Titiek Soeharto dan Anies Baswedan.
Bukan hanya itu, Fufufafa juga melecehkan sejumlah artis, di
antaranya Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulya, Bella Shofie, Pevita Pearce, Duo
Serigala, Haruka Nakagawa, Nurul Arifin, Wanda Hamidah, Kartika Putri, dan
Rachel Maryam.
Akun fufufafa juga didapati memberikan komentar bernada rasis
dan ofensif terhadap berbagai kelompok, termasuk masyarakat Papua. (fajar)