Aksi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berjongkok di dalam gorong-gorong di kawasan Bundaran HI, Jakarta, untuk mengecek kondisi saluran air tersebut (26/12)
SANCAnews.id – Presiden Jokowi kembali melakukan
kunjungan kejutan di hari-hari terakhir tugasnya sebagai orang nomor satu di
pemerintahan dengan meninjau pasar dan sekolah di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara
Timur (NTT), Kamis, 3 Oktober 2024.
Hari ketiga kegiatan di NTT diawali dengan keberangkatan
Jokowi dari Bandara Lede Kalumbang, Kabupaten Sumba Barat Daya menuju Bandara
Mali, Kabupaten Alor. Presiden menuju Pasar Rakyat LIPA Kalabahi, untuk
meninjau harga dan ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok.
Setelah itu, Presiden berkunjung ke SMK Negeri 1 Kalabahi
untuk meninjau fasilitas pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di sekolah
tersebut.
"Usai peninjauan, Presiden Jokowi dan rombongan akan
kembali ke Jakarta," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media
Sekretariat Presiden Yusuf Permana seperti dikutip Antara.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kali ini
adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Pj Gubernur NTT Andriko Noto
Susanto, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, dan Kapolda NTT Irjen
Daniel Tahi Monang Silitonga.
Blusukan menjadi kata yang populer sejak Jokowi menjadi
Gubernur DKI Jakarta Oktober 2022. Ia rajin mengunjungi kelurahan, dan yang
paling diingat masyarakat adalah ketika ia masuk gorong-gorong di kawasan
Bundaran HI pada 26 Desember 2012.
Berikut dikutip dari liputan Tempo.co pada 26 Desember 2012:
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan meninjau gorong-gorong di Jakarta hari
ini, Rabu, 26 Desember 2012. Ia ingin melihat langsung sebab kawasan
Sudirman-Thamrin terendam karena hujan yang cukup deras.
"Nanti kita masuk ke gorong-gorong semuanya,"
katanya sambil tertawa ketika ditemui wartawan usai upacara Peringatan Hari Ibu
ke-84 di Lapangan Eks IRTI, Monas, Jakarta Pusat. Tentang beberapa
gorong-gorong yang disebut-sebut beracun, ia mengaku tidak tahu titik mana yang
dimaksud, "Marinir yang ngerti itu," kata dia.
Ia juga rajin mendatangi kelurahan atau warga yang
kebanjiran. Berita yang dimuat Tempo.co, 27 Oktober 2012: Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo mengecek antisipasi banjir di Kelurahan Kuningan Barat, Sabtu
siang, 27 Oktober 2012.
Ia masuk ke gang sempit yang becek untuk mengecek kondisi
masyarakat di sana. "Ia melihat bagaimana kondisi banjir di sini,"
ujar Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Kuningan Barat, Seti Harefa, yang
mendampinginya, Sabtu, 27 Oktober 2012.
Perjalanan Jokowi berakhir di sebuah kali di tengah
perkampungan, belakang kantor kelurahan. "Di Kali Poncol ia berhenti, lalu
bertanya, bagaimana kalau banjir," ujarnya.
Seti mengatakan bila banjir wilayah kampung di timur kali
selebar dua setengah meter itu akan terendam hingga 2 meter. "Bahkan warga
saja harus pakai perahu karet untuk ke kelurahan," ujarnya.
Banyak yang memuji gaya kepemimpinan yang lebih merakyat,
namun tak sedikit yang menudingnya sebagai pencitraan belaka. Hal itu bisa
terlihat di media sosial, bagaimana olok-olok dan kecaman tak pernah sepi.
Namun lepas dari apakah itu pencitraan atau bukan, gaya
blusukan ini menaikkan popularitasnya. Belum sampai 2 tahun menjadi Gubernur di
Jakarta, Jokowi bisa mengambil hati warga dari provinsi lain dan melenggang ke
Istana mengalahkan Prabowo Subianto yang lebih lama bermain di tingkat
nasional.
Kata blusukan, yang berasal dari bahasa Jawa artinya masuk ke
suatu tempat dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu, pun diserap ke dalam
Bahasa Indonesia.
Setelah 12 tahun ini kata blusukan begitu ngetop, belum
diketahui apakah presiden terpilih Prabowo Subianto juga akan menggunakan gaya
yang sama, atau dia punya gaya lain. (tempo)