Said Didu Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
SANCAnews.id – Mantan Sekretaris Kementerian
Badan Usaha Milik Negara Said Didu mengimbau masyarakat yang terdampak oleh
kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo untuk meminta pertanggungjawaban.
Terutama mereka yang merasa dirugikan oleh Proyek Strategis
Nasional (PSN) seperti PIK-2, Rempang, Ibu Kota Negara (IKN), pembangunan jalan
tol, dan sejumlah PSN lainnya.
Dalam keterangannya, Said Didu berharap Presiden Jokowi dapat
bertemu langsung dengan warga yang terdampak kebijakan tersebut.
"Bapak Jokowi yang terhormat, saya harap Bapak datang
temui rakyat yang tergusur karena kebijakan Bapak di PSN PIK-2, PSN Rempang,
IKN, ruas tol, dan berbagai PSN lain," ujar Said Didu, dikutip, Senin
(28/10/2024).
Lebih lanjut, Said Didu mengajak seluruh rakyat yang menjadi
korban kebijakan PSN untuk tidak ragu meminta kejelasan serta
pertanggungjawaban dari presiden terkait dampak kebijakan yang diambil
pemerintah.
"Ayo seluruh rakyat korban kebijakan Jokowi agar temui
jokowi dan minta pertanggungjawaban,"tegas pria Kelahiran Pinrang, Sulsel
itu.
Sebelumnya, Jokowi menerima aduan dari seorang ibu yang mengaku
tidak kunjung mendapat ganti rugi atas lahan miliknya yang digunakan untuk
pembangunan jalan tol.
Dalam video terlihat Jokowi mendengarkan aduan dari ibu
tersebut dalam dalam mobil. "Pembebasan untuk apa itu?" tanya Jokowi.
"Lahan tol itu, Pak, sampai sekarang belum dibayar,
dibohongi itu saya," jawab sang Ibu. "Lahan tol?" tanya Jokowi
memastikan.
"Itu orang tiga punya, Pak, dijadikan satu. Aduh Pak
Maksud saya dipisahin, Pak. Ndak mau mereka pisahin, Pak. Dijadikan satu, Pak,
kan namanya kita ipar, Pak. Sama saudara lain dipisahin," ungkap ibu
tersebut.
Mendengar cerita itu, Jokowi lantas meminta audannya Syarif
Muhammad Fitriansyah untuk mencatat nomor sang Ibu.
Dia juga berjanji akan menghubungi sang Ibu pada Senin
mendatang. Sebab, dia akan menghubungi ke Jakarta dahulu. "Jadi anu Saja,
ini hari apa toh, Sabtu. Senin saja, hari Senin saya anukan, saya kontak ke
Jakarta dulu," jawab Jokowi. (fajar)