Roy Suryo Pakar Telematika/Net
SANCAnews.id – Dilaporkan Pasukan Bawah Tanah
Jokowi ke Bareskrim gara-gara isu Fufufafa, Roy Suryo malah meminta mereka
belajar soal lambang negara.
“Mestinya dia belajar dulu. Sejak kapan burung Garuda Pancasila sebagai lambang negara yang asli diganti jadi calon wakil presiden yang belum dilantik sebagai lambang negara?” kata Roy Suryo seperti dilansir Tempo, Jumat, 27 September 2024.
Sekretaris Jenderal Pasukan Bawah Tanah (Pasbata), Sri
Kuntoro Budiyanto, melaporkan Roy Suryo ke Bareskrim, Jumat, 27 September 2024.
Roy dilaporkan atas dugaan menyebarkan berita bohong bahwa akun Fufufafa 99
persen milik anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Roy Suryo mengaku tak ambil pusing soal laporan yang dibuat
oleh Sekjen Pasbata itu. Ia justru menyebut laporan yang dibuat oleh Sri
Kuntoro sebagai laporan yang lucu.
“Saya juga baru dengar ada Pasukan Bawah Tanah, yang tadi
muncul ke atas tanah dan bikin laporan lucu,” kata Roy.
Lebih lanjut, Roy mempersilakan masyarakat dapat menilai
laporan yang dibuat Sekjen Pasbata. Ia juga mengaku belum dapat memberikan
sikap apapun usai dilaporkan. Pihak kepolisian, kata dia, juga belum memberi
informasi terkait laporan tersebut.
“Sampai sekarang belum, karena saya juga cukup sementara ini
menunggu saja dulu apakah laporan tersebut sudah diterima atau belum? Nomor LP
berapa, pasal apa yang dipermasalahkan dan sebagainya. Biarkan masyarakat dan
netizen bisa menilainya juga. Saya belum perlu bersikap apa-apa,” ujarnya.
Sri Kuntoro Budiyanto mengatakan bahwa pernyataan Roy Suryo
yang datang ke sejumlah podcast dan berbicara tentang akun Fufufafa adalah
milik Gibran telah mengundang kegaduhan di masyarakat. Budi juga mengatakan apa
yang disampaikan Roy tersebut tidak berdasar.
“Dilaporkan dengan penyampaian berita-berita bohong. dia
hanya menduga-nduga” ucap Budi pada media pada Jumat, 27 September 2024.
Budi mengatakan, mereka melaporkan Roy Suryo atas nama
Pasbata sebagai pencinta Jokowi. Pasbata, kata Budi, merasa resah karena
lambang negara dihina, dalam hal ini merujuk pada Gibran.
“Karena Mas Gibran ini lambang negara. Mau dilantik. Jadi,
kita sebagai Pasukan Bawah Tanah Jokowi, harus siap melindungi” ucap Budi. (*)