Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha
SANCAnews.id – Aktivitas di kawasan Patung Kuda
Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, hingga Minggu sore (22/9), terpantau normal.
Tidak ada penutupan jalan maupun kerumunan massa pasukan berani mati bela
Presiden Joko Widodo yang dikabarkan akan menggelar apel akbar hari ini.
Pasukan berani mati Jokowi itu disebut bertujuan mengawal
bapak kandung Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka itu hingga berakhirnya
masa jabatan Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Seperti dilansir Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL hingga pukul 13.15 WIB, situasi jalan raya di Jalan Medan Merdeka terlihat ramai lancar.
Malahan banyak pengunjung Monumen Nasional (Monas) yang
terlihat wara-wiri. Sebabnya ada kegiatan rangkaian acara HUT ke-79 TNI kawasan
Monas.
Menanggapi hal ini, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot
Nurmantyo, menegaskan bahwa informasi apel pasukan berani mati bela Jokowi
adalah hoaks.
Karena, kata Gatot, sejauh ini tidak ada penjelasan dari
pihak kepolisian atau Menkopolhukam.
Namun jika kabar ini benar, seharusnya Presiden Jokowi sudah
mengetahui dan mengambil sikap.
Menurut Gatot, Jokowi cukup mengandalkan Paspampres, TNI, dan
Polri yang selama ini sudah terbukti mampu melindungi Presiden.
"Seharusnya beliau melarang mengapa melarang? karena
cukup disampaikan saya ini punya Paspampres, punya TNI-Polri," tegasnya.
Namun jika Presiden tidak mengklarifikasi atau melarang apel
tersebut, Gatot berpendapat bahwa hal itu dapat menimbulkan dugaan bahwa
Presiden sudah tidak percaya lagi dengan kemampuan TNI, Paspampres, dan Polri.
Gatot juga menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk
bertindak dengan sepenuh hati demi kepentingan rakyat. Jika rencana apel ini
dibiarkan dan terjadi bentrokan, korban utamanya adalah rakyat.
"Kalau ini dibiarkan terjadi, kalau ada bentrokan kan
yang korban rakyat juga," pungkasnya. (*)