Aalis sosial politik UNJ, Ubedilah
SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo diprediksi
tidak akan sepenuhnya melepaskan kekuasaan setelah lengser sebagai Kepala
Negara pada Oktober 2024.
Mengutip pengamat sosial politik UNJ, Ubedilah Badrun, ada
manuver Jokowi yang ingin tetap berkuasa.
"Di antara kemungkinan manuver yang akan dilakukan
Jokowi jelang lengser adalah ingin menguasai atau mengendalikan pemerintahan
baru (Prabowo-Gibran) melalui kaki tangannya," kata Ubedilah dalam keterangannya,
Sabtu (7/9).
Kekhawatiran itu bukan hanya isapan jempol belaka. Manuver
Jokowi sudah terlihat jelas dengan hasrat menjadi pengendali koalisi partai
pendukung Prabowo-Gibran.
"Ini terlihat ketika Jokowi ingin menjadi semacam
koordinator koalisi partai yang mendukung pemerintahan baru. Penguasaan juga
terbaca dengan upaya menguasai aparat kepolisian dan KPK," jelasnya.
Soal upaya menguasai lembaga hukum, Ubedilah mengutip jurnal
KL Scheppele berjudul Autocratic Legalism (2018).
"Secara teoritik Joko Widodo mempraktikkan model kekuasaan
autocratic legalism. Dia merevisi UU KPK 2019 sehingga KPK berada di bawah
rumpun eksekutif," tandasnya. (rmol)