Ilustrasi: Ekspor pasir laut
SANCAnews.id – Mantan Menteri Kelautan dan
Perikanan, Susi Pudjiastuti, menangis pilu setelah mengetahui kebijakan terbaru
Presiden Jokowi yang melegalkan ekspor pasir laut.
Reaksi tersebut juga ditanggapi oleh Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia (WALHI). Melalui akun resminya di X, @walhinasional, organisasi
gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia memaparkan bahaya ekspor pasir
laut.
"ðŸ˜ðŸ˜ Kenapa kita semua harus menangis ketika keran ekspor pasir laut
dibuka?," tulis WALHI mengawali cuitannya saat menanggapi reaksi Susi.
"Pertama, saat ini banyak pulau-pulau kecil di Indonesia
terancam tenggelam karena krisis iklim yang juga akan diperparah oleh tambang
pasir laut. Beberapa pulau kecil bahkan sudah hilang," ungkapnya, dikutip
Selasa (17/9/2024).
Kedua, lanjut WALHI, karena beban krisis iklim, banyak
nelayan harus beralih profesi. Ekspor pasir laut tentu memperburuk situasi ini.
"Akan ada banyak nelayan dan perempuan di Pulau-pulau
kecil di Indonesia akan menghadapi masalah sosial seperti yang dialami warga
Pulau Kodingareng atau Rupat," sambungnya.
Untuk diketahui, proyek penambangan pasir laut di perairan
Spermonde membuat masyarakat nelayan nelayan Pulau Kodingareng Makassar makin
kesulita mencari ikan. Sebab proyek tersebut merusak ekosistem laut. Demikian
hasil riset Koalisi Save Spermonde pada periode Agustus hingga Desember 2020.
Menurut penelusuran Koalisi, penambangan untuk proyek reklamasi pelabuhan Makassar New Port (MNP) membuat perekonomian masyarakat nelayan Kodingareng lumpuh. Sedangkan kerusakan habitat laut yang ditimbulkan tambang pasir berdampak langsung pada hasil tangkapan nelayan yang menurun drastis.
“Kegiatan penambangan pasir laut telah merusak ekosistem laut
yang berakibat pada menurunnya hasil tangkapan nelayan. Bahkan hingga saat ini
nelayan dan keluarganya mengalami krisis keuangan tidak mampu membeli kebutuhan
pokok,” kata Muhammad Al Amin, Direktur WALHI Sulawesi Selatan, pada eksposs
hasil riset yang ditayangkan via virtual, Selasa (9/3/2021) lalu.
(fajar)