Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idna
SANCAnews.id – Acara diskusi "Silaturahmi
Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional" yang digelar Forum
Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9), ternyata
tak memberikan pemberitahuan kepada aparat berwenang.
Demikian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes
Pol Ade Rahmat Idnal saat memaparkan kronologi pembubaran paksa diskusi FTA
oleh orang tak dikenal (OTK) di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu
(29/9).
"Jadi pada hari kejadian, itu ada 3 kegiatan. Pertama
adalah kegiatan di dalam hotel yaitu kegiatan kegiatan seminar yang juga saat
itu tidak ada pemberitahuannya," jelas Ade.
Selain kegiatan seminar FTA, juga ada aksi demonstrasi yang
tidak menginginkan kegiatan seminar tersebut, dan massa penunggang yang
menyerang dan membubarkan paksa diskusi.
Meski tak ada surat pemberitahuan, lanjut Ade, Polsek Mampang
Prapatan tetap melakukan pengamanan terhadap kegiatan diskusi itu.
"Kemudian, tiba-tiba ada beberapa orang massa yang
menyusup lewat pintu belakang, lewat pintu karyawan dan ada beberapa yang sudah
berada di dalam hotel," ujar Ade Rahmat.
Aparat menegaskan kelompok yang menyerang dan membubarkan
diskusi bukan bagian dari massa pendemo. Kelompok ini masih didalami Polres Jakarta Selatan dan Direktur Reserse
Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Diduga, kelompok tersebut sudah berada di dalam hotel sebelum
acara, dan kemungkinan mereka menginap di hotel untuk merencanakan aksi
tersebut.
Kapolres Jaksel menegaskan, pihaknya bertindak humanis untuk
mencegah gesekan, tetapi akan tetap menegakkan hukum jika ada pelanggaran.
"Sedang didalami oleh Direktorat," pungkasnya.