Sudirman Said/Istimewa
SANCAnews.id – Sebanyak 229 calon pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) periode 2024-2029 telah mengikuti tes
tertulis dalam proses seleksi di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian
Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (31/7).
Salah satu peserta seleksi Capim KPK, Sudirman Said
mengatakan, jawaban tes tertulis menunjukkan kapasitas, pengalaman, dan latar
belakang masing-masing Capim dalam pemberantasan korupsi demi kesejahteraan
bangsa.
“Bila masing-masing peserta menyampaikan satu gagasan saja,
maka hari ini ada lebih dari 200 gagasan untuk menangani korupsi secara serius.
Kesiapan mereka, para peserta seleksi, untuk berkorban patut diapresiasi,” ujar
Sudirman Said lewat keterangan resminya, Kamis (1/8).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016 itu
melanjutkan, tes tertulis Capim KPK lebih kepada pengetahuan umum tentang
korupsi dan KPK. Serta permasalahan yang dihadapi negara saat ini dan pandangan
dari para peserta seleksi terhadap berbagai isu krusial seperti kewenangan KPK
dan perampasan aset para pelaku tindak pidana korupsi.
"Perbaikan sistem hulu ke hilir, semua proses harus
dibenahi. Perizinan, hukum, tata kelola pemerintahan, harus disempurnakan.
Langkah ini dapat memudahkan proses bisnis dan investasi. Cara pandang kita
harus terus mencari ruang perbaikan," jelas Sudirman.
Menurutnya, korupsi lebih dari sekadar pelanggaran hukum.
Karena korupsi merupakan bentuk penyimpangan perilaku, penyakit budaya,
penyebab rendahnya daya saing, dan penghambat pertumbuhan ekonomi, yang
akhirnya menjadi penghalang kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Oleh sebab itu, untuk mengatasinya perlu pendekatan
komprehensif, dari hulu sampai hilir. Pencegahan, penindakan, reformasi
birokrasi, penguatan keteladanan perilaku para pemimpin, kampanye masif
pendidikan publik, dan kerja sama dengan dunia internasional, semua itu harus
dikelola secara seksama," tandas Sudirman Said. (rmol)