Aliansi Santri Gus Dur menuntut Gus Yahya mundur saat bersilaturahmi ke markas PBNU di Jakarta Pusat, Jumat (2/8)
SANCAnews.id – Aliansi Santri Gus Dur tiba di
markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Menteng,
Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
Perwakilan Aliansi Santri Gus Dur, Solihin mengatakan, aksi
ini merupakan bentuk silaturahmi, bukan demonstrasi. Sebab, mereka menganggap
kantor PBNU adalah rumah warga Nahdliyin.
"Kami menyampaikan gugatan terhadap Gus Yahya secara
personal, bukan terhadap PBNU secara konstitusional dan kelembagaan," kata
Solihin saat memimpin aksi.
Santri Gus Dur menilai Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf telah
melenceng dari ideologi perjuangan Gus Dur yang dikonsolidasikan saat Muktamar
Lampung.
Menurut Solihin, bukannya memperbaiki NU, kebijakan yang
diambil Gus Yahya justru kontraproduktif dan melanggar hasil muktamar. Yang
lebih menyakitkan, Gus Yahya telah mencampuri urusan internal rumah tangga
pihak lain.
"Katanya tidak berpolitik praktis, tapi hari ini justru
ditunjukkan dengan keputusan PBNU yang membentuk tim investigasi, itu adalah
pelanggaran secara faktual. Ini offside!" tegas Solihin.
Santri Gus Dur juga mengingatkan, jika tindakan ini tidak
dihentikan, mereka akan mendukung Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk mengganti Gus
Yahya dan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf.
"Harus kita ingatkan Gus Yahya, kalau tidak kami dukung
MLB, Gus Yahya dan sekjen harus diganti," tandas Solihin.
Aliansi Santri Gus Dur berharap melalui aksi silaturahmi ini,
Gus Yahya dapat kembali kepada jalan perjuangan Gus Dur dan memperbaiki
kebijakan yang dianggap merugikan NU dan warganya. (rmol)