Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu/Net
SANCAnews.id – Pemerintahan presiden terpilih
Prabowo Subianto akan menarik utang sebesar Rp 775,9 triliun pada tahun 2025.
Hal ini kini menjadi sorotan.
Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu
mengatakan hal itu terkait dengan pemerintahan Jokowi saat ini. Utang yang akan
ditarik oleh Prabowo akan digunakan untuk menutupi utang warisan.
“Tarik utang untuk bayar utang yang diwariskan dari Jokowi,”
kata Disu singkat, dikutip dari unggahannya di X, Senin(19/8/2024). Ia tak
menjelaskan detailnya.
Penarikan utang itu sesuai dengan Buku II Nota Keuangan
Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
“Dalam RAPBN tahun anggaran 2025, utang yang direncanakan
sebesar Rp 775.867,5 miliar yang akan dipenuhi melalui penarikan pinjaman dan
penerbitan surat berharga negara (SBN),” tulis Nota Keuangan tersebut.
Disebutkan, utang pemerintah berasal dari SBN (neto) sebesar
Rp 642,6 triliun. Angka tersebut meningkat 42,2% jika dibandingkan dengan
outlook APBN 2024 sebesar Rp 451,9 triliun.
“Upaya pemenuhan target utang melalui penerbitan SBN 2025
akan dilakukan dengan memprioritaskan instrumen SBN dalam mata uang rupiah,”
tulis pemerintah.
Selain itu, rencana penarikan utang melalui pinjaman mencapai
Rp 133,3 triliun. Angka tersebut juga meningkat sekitar 31,6% dibandingkan
outlook 2024 sebesar Rp 101,3 triliun. (fajar)