Jokowi tiga jari/Net
SANCAnews.id – Permintaan maaf Presiden Joko
Widodo (Jokowi) kepada masyarakat Indonesia menuai kritik. Apalagi, Kepala
Negara baru sudah meminta maaf ketika masa jabatannya akan segera berakhir.
“Kenapa Jokowi memerlukan waktu untuk meminta maaf?” kata
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (3/8).
Diyakini, ada alasan lain yang memicu Jokowi baru
menyampaikan permintaan maaf. Apalagi, permintaan maaf tersebut turut menyeret
nama Maruf Amin, yang artinya hanya mengambil latar belakang kepemimpinan
selama periode kedua.
Padahal, Jokowi telah menjabat selama dua periode atau 10
tahun dengan wakil yang berbeda.
Dedi memandang, Jokowi sedang terdesak karena telah gagal
memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode sebagaimana yang sempat ramai
diberitakan.
Maka dari itu, permintaan maaf Jokowi bisa dimaknai sebagai
upaya mencari aman di akhir-akhir masa jabatannya.
“Itu dalam situasi terdesak karena mungkin gagal wacanakan
penambahan periode atau perpanjangan masa jabatan,” ujar Dedi.
Permintaan maaf Jokowi disampaikan saat hadir dalam zikir dan
doa kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (1/8).
"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati,
izinkanlah saya dan Profesor KH Maruf Amin ingin memohon maaf yang
sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," kata Jokowi. (*)