SANCAnews.id – Aksi unjuk rasa yang dilakukan
Aliansi Santri Gus Dur di depan kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama atau PBNU
mendapat respon keras dari Gerakan Pemuda atau GP Ansor.
Ketua GP Ansor Addinjauharudin meminta Front Serba Guna
(Banser) Ansor melakukan penggusiran dan pemukulan terhadap massa yang berunjuk
rasa di depan kantornya di Jakarta Pusat.
“Kalau masih terjadi aksi lagi di depan kantor PBNU, Banser
gak usah takut-takut, saya perintahkan untuk usir dan gebuk saja kalau tidak
mau pergi,” kata Addin dalam keterangannya, Ahad 4 Agustus 2024.
Sebab, Addin menilai para pendemo itu justru sudah kelewat
batas dan melanggar etika Nahdlatul Ulama atau NU. Pihaknya juga berharap agar
tidak ada demo kembali di depan kantor PBNU. Dia kembali menegaskan jika ada
lagi yang mendemo kantor PBNU, maka akan segera berhadapan dengan GP
Ansor-Banser.
“Kemarin cukup yang terakhir, kita jaga marwah NU. Ini adalah
kantor kita semua. Dari sini kita dididik, dibesarkan hingga menjadi seperti
ini,” kata Addin. “Siapa pun yang demo depan PBNU, apa pun urusannya, maka akan
berhadapan dengan kami.”
Reaksi serupa juga diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP
Ansor Banten, Tb Adam Ma’rifat. Pihaknya bahkan menyebut para pengunjuk rasa
yang mengatasnamakan santri untuk mendesak Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf
dan Sekertaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf agar mundur itu sebagai
orang-orang terkutuk.
“Terkutuk itu orang-orang yang mengatasnamakan santri, tapi
mendemo PBNU. Apalagi ndompleng nama besar Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, ketua
umum PBNU periode 1984-1999),’’ katanya melalui aplikasi perpesanan, Sabtu, 3
Agustus 2024, dikutip dari NU Online.
Adam menekankan tidak ada santri yang akan mau mendemo PBNU.
Apa pun alasannya, kata dia, itu bukan cermin akhlak santri. Pihaknya juga
menegaskan Banser Banten siap menjaga Kantor PBNU. Bahkan dia memerintahkan
agar para pendemo tersebut dimasukkan ke dalam karung
“Banser Banten siap menjaga Kantor PBNU menghadapi
orang-orang yang ngawur dan nggak jelas itu. Biar kami yang urus. Nanti saya
perintahkan biar dikarungin saja orang-orang itu. Siapa pun di belakang aksi
itu, kami akan melawan mereka karena sudah tak beradab,’’ katanya, dikutip dari
laman banten.nu.or.id, Ahad, 4 Agustus 2024.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Karteker Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten, Ahmad Nuri mengatakan, PWNU Banten menyayangkan
aksi yang dilakukan sejumlah orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur
di depan PBNU tersebut. Unjuk rasa itu disebut telah menabrak moral, etika, dan
nalar sehat.
“Sudah nabrak moral, etika, dan nalar sehat,’’ ujarnya pada
Sabtu malam, seperti dikutip NU Online.
Menurut Ahmad, Gedung PBNU merupakan bagian dari simbol atau
ikon organisasi yang didirikan oleh para muasssis serta para kiai dan ulama. Di
sana, kata dia, para pengurus besar NU, termasuk para ulama dan kiai, berkantor
dan menjalankan organisasi. Termasuk Gus Dur semasa hidup. “Itu gedung
karomatik, seperti keramat. Gedung tersebut bagian dari muruah organisasi,”
kata dia.
Selain itu, jika mengaku sebagai santri, apalagi santrinya
Gus Dur, sosok ulama kharismatik, kata Ahmad, hendaknya meniru Gus Dur. Oleh
karena itu, dia meminta mereka yang yang melakukan demo tersebut secara pribadi
meminta maaf kepada para muassis NU.
“Juga jam’iyyah NU. Kalau tidak, yakinlah akan kualat.
Apalagi kelompok ini bisa jadi ada yang menunggangi,’’ katanya.
Seperti diketahui, puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi
Santri Gus Dur menggeruduk Gedung PBNU, Jakarta, pada pekan lalu Jumat. Dalam
aksi tersebut para pendemo menuntut agar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf
dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya karena
dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU. (tempo)